dan pola penanganan Tindak pidana Pemilihan Umum antara Bawaslu, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
21
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan tipejenis penelitian lapangan field research dan penelitian kepustakaan library research. Jenis
penelitian lapangan, yakni penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk memperoleh keterangan, penjelasan dan data mengenai Peranan Panitia Pengawas
Pemilihan Umum PANWASLU dalam menanggulangi Tindak pidana Pemilihan Umum yang terjadi melalui wawancara dengan responden yang menjadi objek
penelitian untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penulis juga menggunakan jenis penelitian kepustakaan library research. Penulis mendapatkan data dari literatur berupa buku-buku, jurnal, dan tulisan-
tulisan lainnya yang membahas mengenai penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma yang terdiri atas asas-asas, norma,
kaidah dari peraturan perundang-undangan , putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin.
22
2. Sifat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian yang bersifat deskripitf, yaitu penelitian yang menguraikan sifat-sifat atau fakta-fakta keadaan
21
http:www.Negarahukum.com, diakses pada Tanggal 25 Oktober 2014 22 Fajar,Mukti.Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris Yogyakarta;Pustaka
Pelajar,2010.hal 34
yang sebenarnya dari suatu objek penelitian. Tujuannya adalah mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti dengan persoalan yang
akan dipecahkan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik berupa bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier dan atau bahan non- hukum.
23
a.
Studi lapangan Field research terhadap data primer, melalui :
Wawancara Interview hal ini dilakukan penulis terhadap orang atau pihak yang bekerja di Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota
Medan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lengkap mengenai peran dan upaya Panitia Pengawas
Pemilihan Umum dalam menanggulangi Tindak pidana Pemilihan Umum yang terdapat di wilayah Kota Medan pada Pemilihan Umum
Legislatif 2014. b.
Studi kepustakaan terhadap data sekunder. Studi kepustakaan dengan data sekunder dilakukan oleh penulis
memperoleh sebuah Putusan Pengadilan Negeri Medan yang bersangkutan dengan tindak pidana Pemilihan Umum Legislatif dan
mengumpulkan data dari referensi–referensi yang mendukung terhadap penelitian ini melakukan studi kepustakaan yang berupa
23
Ibid.hal 160.
dokumen-dokumen, literatur, artikel–artikel yang berhubungan dengan permasalahan. Kemudian dilakukan sinkronisasi sehingga diperoleh
data yang menjadi bahan masukan untuk melengkapi analisis permasalahan dalam penelitian ini. Di dalam Studi Pustaka ini terdapat
berbagai jenis bahan-bahan hukum yang terdiri atas 3 Tiga penggolongan, yakni :
1 Bahan hukum primer, adalah bahan-bahan hukum yang
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat atau hasil dari penelitian yang dilakukan langsung pada masyakat dan terdiri atas:
a Norma Dasar Pancasila
b Peraturan dasar : batang tubuh UUD 1945
c Peraturan Perundang-undangan
d Bahan hukum yang tidak dikodifikasi, misalnya hukum adat
e Yurisprudensi dan Traktat
2 Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya
dengan bahan hukum primer, dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, meliputi :
a Rancangan peraturan perundang-undangan
b Hasil karya imiliah para sarjana
c Hasil-hasil penelitian
3 Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan
informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya :
a Bibliografi
b Indeks kumulatif.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan bahan hukum primer
24
yang terdiri atas peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, dan
bahan hukum sekunder yang terdiri atas buku-buku hukum dan jurnal- jurnal hukum.
25
4. Analisis Data