penghitungan perolehan suara Partai Politik Peserta Pemilu dan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota
di tingkat PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 kepada PPK
d.Pasal 316
PPK yang tidak menyerahkan kotak suara tersegel, berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, dan sertifikat rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik Peserta Pemilu dan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota di
tingkat PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 kepada KPU KabupatenKota dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun
dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah.
Berdasarkan ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 316 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Anggota PPK;
2 Tidak menyerahkan kotak suara tersegel, berita acara rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara, dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik Peserta Pemilu dan suara
calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota.
e.Pasal 317
1Pelaksana kegiatan penghitungan cepat yang melakukan penghitungan cepat yang tidak memberitahukan bahwa prakiraan
hasil penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat 4 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 satu tahun 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp18.000.000,00 delapan belas juta rupiah.
2Pelaksana kegiatan penghitungan cepat yang mengumumkan prakiraan hasil penghitungan cepat sebelum 2 dua jam setelah
selesainya pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat 5 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 satu tahun 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp18.000.000,00 delapan belas juta rupiah.
Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 317 ayat 1 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Pelaksana kegiatan penghitungan cepat;
2 Melakukan penghitungan cepat yang tidak memberitahukan bahwa
prakiraan hasil penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi Pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 247 ayat 4.
Pasal 247 ayat 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPD,DPD,dan DPRD
Menyatakan: “Pelaksana Kegiatan penghitungan cepat wajib memberitahukan
sumber dana, metodologi yang digunakan, dan hasil penghitungan cepat yang dilakukannya bukan merupakan hasil resmi
penyelenggaraan Pemilu”.
Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 317 ayat 2 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Pelaksana kegiatan penghitungan cepat;dan
2 Mengumumkan prakiraan hasil penghitungan cepat sebelum 2
dua jam setelah selesainya pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat sebagaimana dimaksud dalam pasal 247
ayat 5
e.Pasal 318
Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota yang tidak melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak
Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah.
Berdasarkan ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 318 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Setiap anggota KPU,KPU Provinsi,dan KPU KabupatenKota;
2 Tidak melaksanakan putusan pengadilan
39
f.Pasal 319