Larangan kampanye kepada pelaksana kampanye dalam kegiatan kampanye pemilunya mengikutsertakan:
a. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, Hakim Agung, dan Hakim pada
semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank
Indonesia; d.
Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas, dan Karyawan BUMNBUMD;
e. Pegawai NegerI Sipil;
f. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia; g.
Perangkat Desa.
47
d.Pasal 278
Setiap pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa, dan perangkat desa
yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 3 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00 dua belas juta rupiah.
Berdasarkan ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 278 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala desa, dan perangkat desa;
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, menyatakan bahwa :
“PNS,TNI,dan POLRI kedudukannya sebagai Pegawai Negeri merupakan unsur aparatur negara yang bertugas untuk
memberikan pelayanan kepada masyarkat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara,
pemerintah dan pembangunan, sehingga kedudukan dan
47
R.I.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Pasal 86 ayat 2.
tugasnya harus bersifat netral dari pengaruh semua golongan dan Partai Politik serta tidak diskriminatif alam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, dan karenanya untuk menjamin netralitas Pegawai Negeri, maka Pegawai Negeri dilarang
menjadi anggota danatau pengurus Partai Politik.”
2 Melanggar larangan kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 83
ayat 3.
e.Pasal 279
1 Pelaksana kampanye, peserta kampanye, dan petugas kampanye
yang dengan sengaja mengakibatkan terganggunya pelaksanaan Kampanye Pemilu di tingkat desa atau nama lainkelurahan
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 dua belas juta rupiah.
2 Pelaksana kampanye, peserta kampanye, dan petugas kampanye
yang karena kelalaiannya mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye Pemilu di tingkat desa atau nama
lainkelurahan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp6.000.000,00 enam juta
rupiah. Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 279 ayat 1 di
atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut: 1
Pelaksana kampanye; 2
Dengan sengaja; 3
Mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye Pemilu di tingkat desa atau nama lainkelurahan;
Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 279 ayat 2 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Pelaksana kampanye,peserta kampanye,atau petugas kampanye;
2 Karena kelalaiannya;
3 Mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kampanye Pemilu di
tingkat desa atau nama lainkelurahan.
f.Pasal 280