b. Tindak Pidana Pemilihan Umum dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1953
Undang-Undang ini mengatur mengenai tindak Pidana Pemilihan Umum yang dapat dilihat dari ketentuan Bab XV Pasal 113-Pasal 129 yang terdiri atas 17
Pasal mengenai Tindak pidana yang diuraikan sebagai berikut : 1.
Pasal 113-Pasal 126 yang mengatur tentang tindak pidana 2.
Pasal 127 yang mengatur tentang perampasanpemusnahan barang bukti
3. Pasal 128 yang mengatur tentang hukuman tambahan
4. Pasal 129 yang mengatur tentang jenis tindak pidana
Keseluruhan pasal ini memuat 14 empat belas pasal yang merupakan jenis kejahatan dan 2 dua pasal yang merupakan jenis pelanggaran. Kemudian
dari segi sanksi pidananya, hanya 9 Sembilan pasal yang mengatur 5 lima tahun penjara sebagai sanksinya, kemudian terdapat hukuman denda dan hukum
penjara antara 3 tiga bulan hingga 3tiga tahun penjara.
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1969
Pengaturan mengenai tindak pidana Pemilihan Umum di dalam Undang- Undang Nomor 15 Tahun 1969 yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1975, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1980 dan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1985 yang kesemuanya merupakan Undang-Undang
Pemilihan Umum pada masa Orde Baru tidaklah banyak terdapat perbedaan. Di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1969, pengaturan mengenai Pidana
Pemilihan Umum hanya menyangkut 3 tiga prinsip, yaitu : 1
Hilangnya 2 dua Tindak pidana yang Berkaitan dengan Surat Palsu. Ketentuan yang berkaitan dengan Surat palsu sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 115 dan Pasal 117, yakni “Menyimpan surat palsu dengan
maksud untuk menggunakan atau supaya dipergunakan orang lain” tidak terdapat l lagi pada Undang-Undang Pemilihan Umum pada masa Orde
Baru. Melainkan yang digunakan hanyalah ketentuan Pasal 114 Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1953, yakni “Mempergunakan atau menyuruh
menggunakan surat palsu “yang dimasukkan ke dalam Pasal 26 ayat 2 dan 3. 2
Dibuatnya 1 satu Tindak pidana baru. Ketentuan terhadap WNI bekas anggota G-30 SPKI atau organisasi
terlarang lainnya yang tidak diberikan hak pilih suara dan mencalonkan orang yang tidak diberi hak pilih tersebut.
3 Perubahan sistematika yang berupa penyerdehanaan pasal.
d. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999
Undang- Undang ini mengatur mengenai tindak pidana Pemilihan Umum dalam Bab XIII yang terdiri atas 4 empat Pasal, yakni :
1. Pasal 72 yang terdiri atas 3 tiga ayat
2. Pasal 73 yang terdiri atas 11 sebelas ayat memuat rumusan dari
14 empat belas tindak pidana Pemilihan Umum Terdapat 13 tiga belas pasal diantaranya telah dimuat dalam Undang-Undang
Pemilihan Umum pada masa Orde Baru dan ditambah satu tindak pidana Pemilihan Umum yang berkaitan dengan pemberian dana kampanye melebihi
ketentuan. Selanjutnya : 3.
Pasal 74 mengatur tentang tindak pidana yang dikategorikan sebagai Kejahatan dan Pelanggaran
4. Pasal 75 mengatur tentang barang-barang bukti dalam tindak
pidana Pemilihan Umum.
e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 dan Undang-Undang