Pasal 295 Pasal 296 Tindak Pidana Pemilu yang berkaitan dengan Tahapan Pasca

2 Tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu,Bawaslu Provinsi, Panwaslu KabupatenKota,Panwaslu Kecamatan,Pengawas Pemilu Lapangan dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dalam melakukan; a Pemutakhiran data pemilih; b Penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara; c Perbaikan dan pengumuman daftar pemilih sementara hasil perbaikan; d Penetapan dan pengumuman daftar pemilih tetap, daftar pemilih tambahan, daftar pemilih khusus, dan ; e Rekapitulasi daftar pemilih tetap 3 Merugikan Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat 2.

b.Pasal 295

Setiap anggota KPU KabupatenKota yang sengaja tidak memberikan salinan daftar pemilih tetap kepada Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat 5 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah. Berdasarkan ketentuan pidana pasal 295, maka unsur-unsurnya dirumuskan sebagai berikut: 1 Anggota KPU KabupatenKota; 2 Sengaja; 3 Tidak memberikan salinan daftar pemilih tetap kepada partai politik peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat 5; Pasal 38 ayat 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD, menyatakan: “KPU KabupatenKota wajib memberikan salinan daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud pada ayat 1 kepada partai politik peserta Pemilu di tingkat KabupatenKota dan perwakilan partai politik peserta Pemilu di tingkat Kecamatan dalam bentuk salinan softcopy atau cakram padat dalam format yang tidak bisa diubah paling lambat 7 tujuh hari setelah ditetapkan”.

c.Pasal 296

Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwaslu KabupatenKota dalam pelaksanaan verifikasi partai politik calon Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat 3 danatau pelaksanaan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat 3 dan dalam Pasal 71 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 tiga puluh enam juta rupiah. Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 296 tersebut di atas, maka unsur-unsurnya terdiri atas; 1 Anggota KPU,KPU Provinsi,dan KPU KabupatenKota; 2 Tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwaslu KabupatenKota dalam; a Pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat 3; danatau b Pelaksanaan verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi, dan DPRD KabupatenKota sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 ayat 3 dan dalam pasal 71 ayat 3;

b.Pasal 314

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

ANALISIS YURIDIS SENGKETA DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 6 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PERSELISIHAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 4 87

PENGATURAN TINDAK PIDANA DALAM KAMPANYE PEMILU DI INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1O TAHUN 2OO8 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD (STUDI KASUS DI PANWASLU KOTA PADANG).

0 0 6

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 0 99

BAB II BENTUK-BENTUK PERBUATAN YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota M

0 0 34

KUALIFIKASI PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 10

JURNAL ILMIAH KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SISTEM DEMOKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM (Studi di Kabupaten Lombok Tengah)

0 0 17