Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 307, maka unsur- unsurnya adalah sebagai berikut:
1 Setiap pencetak surat suara;dan
2 Tidak menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan surat suara
sebagaimana dimaksud dalam pasal 146 ayat 2, yang menyatakan “Perusahaan pencetak surat suara wajib menjaga kerahasiaan,
keamanan, dan keutuhan surat suara”.
3. Tindak Pidana Pemilu yang Berkaitan dengan Tahapan Kampanye
Pemilu, Dana Kampanye, maupun Larangan-Larangan dalam Berkampanye.
a.Pasal 299
Setiap Pelaksana, Peserta, dan Petugas Kampanye Pemilu yang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 86 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, atau huruf i dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah.
Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 299 di atas, maka unsur-unsurnya terdiri atas:
1 Setiap pelaksana, peserta, dan petugas kampanye Pemilu;
2 Dengan sengaja;
3 Melanggar larangan pelaksanaan kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 86 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf f, huruf g, huruf h, atau huruf I.
37
37
Lihat R.I.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD,Bab VIII,Bagian keempat, Pasal 86 ayat 1.Larangan Kampanye adalah :
b.Pasal 300
Setiap KetuaWakil KetuaKetua MudaHakim AgungHakim Konstitusi, Hakim pada semua Badan Peradilan, KetuaWakil Ketua dan Anggota
Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Direksi, Komisaris, Dewan
Pengawas, dan Karyawan Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86
ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah.
Ketentuan yang dirumuskan dalam pasal 300 tersebut di atas, maka unsur-unsurnya terdiri atas;
1 Setiap KetuaWakil KetuaKetua MudaHakim AgungHakim
Konstitusi, Hakim pada semua Badan Peradilan, KetuaWakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur
Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas, dan Karyawan Badan Usaha Milik NegaraBadan
Usaha Milik Daerah 2
Melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat 3. Pasal 86 ayat 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DRD
a. Mempersoalkan Dasar Negara Republik Indonesia, Pembukaan UUD 1945, dan bentuk
NKRI b.
Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI c.
Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, danatau peserta pemilu yang lain
d. Mengasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat
e. Menganggu ketertiban umum
f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan
kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, danatau peserta pemilu yang lain g.
Merusak danatau menghilangkan alat peraga kampanye peserta pemilu h.
Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan i.
Membawa atau menggunakan tanda gambar danatau atribut selain dari tanda gambar danatau atribut peserta pemilu yang bersangkutan.
yang menyatakan untuk melarang pelaksana kampanye dalam kegiatan kampanye Pemilu yang mengikutsertakan:
a Ketua, Wakil ketua, Ketua Muda, Hakim Agung pada
Mahkamah Agung, dan Hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan Hakim Konstitusi pada
Mahkamah Konstitusi;
b Ketua, Wakil ketua, dan anggota Badan pemeriksa Keuangan;
c Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank
Indonesia; d
Direksi,Komisaris,Dewan Pengawas dan karyawan BUMNBUMD;
e Pegawai Negeri Sipil;
f Anggota TNI dan Polri;
g Kepala desa;dan
h Perangkat desa.
c.Pasal 301