Pasal 299 Pasal 300 Tindak Pidana Pemilu yang Berkaitan dengan Tahapan Kampanye

Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 307, maka unsur- unsurnya adalah sebagai berikut: 1 Setiap pencetak surat suara;dan 2 Tidak menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan surat suara sebagaimana dimaksud dalam pasal 146 ayat 2, yang menyatakan “Perusahaan pencetak surat suara wajib menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan surat suara”.

3. Tindak Pidana Pemilu yang Berkaitan dengan Tahapan Kampanye

Pemilu, Dana Kampanye, maupun Larangan-Larangan dalam Berkampanye.

a.Pasal 299

Setiap Pelaksana, Peserta, dan Petugas Kampanye Pemilu yang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, atau huruf i dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah. Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 299 di atas, maka unsur-unsurnya terdiri atas: 1 Setiap pelaksana, peserta, dan petugas kampanye Pemilu; 2 Dengan sengaja; 3 Melanggar larangan pelaksanaan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf f, huruf g, huruf h, atau huruf I. 37 37 Lihat R.I.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD,Bab VIII,Bagian keempat, Pasal 86 ayat 1.Larangan Kampanye adalah :

b.Pasal 300

Setiap KetuaWakil KetuaKetua MudaHakim AgungHakim Konstitusi, Hakim pada semua Badan Peradilan, KetuaWakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas, dan Karyawan Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 dua puluh empat juta rupiah. Ketentuan yang dirumuskan dalam pasal 300 tersebut di atas, maka unsur-unsurnya terdiri atas; 1 Setiap KetuaWakil KetuaKetua MudaHakim AgungHakim Konstitusi, Hakim pada semua Badan Peradilan, KetuaWakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas, dan Karyawan Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah 2 Melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat 3. Pasal 86 ayat 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DRD a. Mempersoalkan Dasar Negara Republik Indonesia, Pembukaan UUD 1945, dan bentuk NKRI b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, danatau peserta pemilu yang lain d. Mengasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat e. Menganggu ketertiban umum f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, danatau peserta pemilu yang lain g. Merusak danatau menghilangkan alat peraga kampanye peserta pemilu h. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan i. Membawa atau menggunakan tanda gambar danatau atribut selain dari tanda gambar danatau atribut peserta pemilu yang bersangkutan. yang menyatakan untuk melarang pelaksana kampanye dalam kegiatan kampanye Pemilu yang mengikutsertakan: a Ketua, Wakil ketua, Ketua Muda, Hakim Agung pada Mahkamah Agung, dan Hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi; b Ketua, Wakil ketua, dan anggota Badan pemeriksa Keuangan; c Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia; d Direksi,Komisaris,Dewan Pengawas dan karyawan BUMNBUMD; e Pegawai Negeri Sipil; f Anggota TNI dan Polri; g Kepala desa;dan h Perangkat desa.

c.Pasal 301

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

ANALISIS YURIDIS SENGKETA DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 6 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PERSELISIHAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 4 87

PENGATURAN TINDAK PIDANA DALAM KAMPANYE PEMILU DI INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1O TAHUN 2OO8 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD (STUDI KASUS DI PANWASLU KOTA PADANG).

0 0 6

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 0 99

BAB II BENTUK-BENTUK PERBUATAN YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota M

0 0 34

KUALIFIKASI PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 10

JURNAL ILMIAH KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SISTEM DEMOKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM (Studi di Kabupaten Lombok Tengah)

0 0 17