Pasal 309 Pasal 310 Pasal 311 Tindak Pidana yang Berkaitan dengan Pemungutan Suara atau

menimbulkan gangguan ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pemungutan suara, atau menggagalkan pemungutan suara.

b.Pasal 309

Setiap orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan Peserta Pemilu tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suara Peserta Pemilu menjadi berkurang dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun dan denda paling banyak Rp.48.000.000,00 empat puluh delapan juta rupiah. Ketentuan yang dirumuskan dalam pasal 309 tersebut di atas, maka diketahui unsur-unsurnya sebagai berikut: 1 Setiap orang; 2 Dengan sengaja; 3 Melakukan perbuatan yang menyebabkan; a Suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai,atau b Peserta Pemilu tertentu mendapat tambahan suara; c Perolehan suara peserta Pemilu menjadi berkurang; Surat suara menjadi tidak bernilai atau tidak sah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: a. Menyuruh pemilih menggunakan surat suara yang rusak,misalnya surat suara sobek b. Menyuruh seseorang pemilih menambahkan catatantulisan tertentu pada surat suara yang diterimanya sehingga membuat surat suara menjadi tidak sah c. Pelaku merusak surat suara pemilih. 38 38 Wiyanto,Roni.Penegakan Hukum Pemilu DPRD, DPD, dan DPRD. Bandung;CV.Mandar Maju,2014 hal 334.

c.Pasal 310

Setiap orang dengan sengaja pada saat pemungutan suara mengaku dirinya sebagai orang lain danatau memberikan suaranya lebih dari 1 satu kali di 1 satu TPS atau lebih dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp.18.000.000,00 delapan belas juta rupiah. Ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 310 tersebut diatas, maka unsur-unsurnya adalah sebagai berikut; 1 Setiap orang; 2 Dengan sengaja; 3 Pada saat pemungutan suara mengaku dirinya sebagai orang lain danatau memberikan suaranya lebih dari 1 satu kali di 1 satu TPS atau lebih.

d.Pasal 311

Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp.36.000.000,00 tiga puluh enam juta rupiah. Ketenuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 311 tersebut di atas, maka diketahui unsur-unsurnya sebagai berikut; 1 Setiap orang; 2 Dengan sengaja; 3 Merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel;

e.Pasal 312

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

ANALISIS YURIDIS SENGKETA DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 6 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PERSELISIHAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 4 87

PENGATURAN TINDAK PIDANA DALAM KAMPANYE PEMILU DI INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1O TAHUN 2OO8 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD (STUDI KASUS DI PANWASLU KOTA PADANG).

0 0 6

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

0 0 99

BAB II BENTUK-BENTUK PERBUATAN YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota M

0 0 34

KUALIFIKASI PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 10

JURNAL ILMIAH KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SISTEM DEMOKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM (Studi di Kabupaten Lombok Tengah)

0 0 17