Pasal 304ayat 1, Pasal 308, Pasal 309, Pasal 310, Pasal 311, Pasal 312, Pasal 313.
B. Pelanggaran Pemilihan Umum
Pelanggaran pemilu dapat terjadi karena adanya unsur kesengajaan maupun karena kelalaian yang dilakukan oleh banyak pihak bahkan dapat
dikatakan semua orang memiliki potensi untuk menjadi pelaku pelanggaran pemilu.
41
1. Tindak Pidana yang Berkaitan dengan Tahapan Pendaftaran Pemilih,
Pendaftaran Peserta, maupun Pendaftaran DPR, DPD, dan DPRD Provinsi, serta DPRD KabupatenKota.
Ketentuan mengenai pelanggaran pemilu diatur dalam pasal 273-pasal 291 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 yang terdiri atas :
a. Pasal 273
Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang
diperlukan untuk pengisian daftar pemilih dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak
Rp.12.000.000,00 dua belas juta rupiah.
Berdasarkan ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 273 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Setiap orang;
2 Dengan sengaja,Unsur kesengajaan merupakan suatu kehendak
yang mendorong dirinya untuk melakukan perbuatan dengan memberikan keterangan tidak benar mengenaii diri sendiri atau
orang yang diperlukan dalam daftar pemilih. Oleh karena itu,
41
http:www.tipikor99.wordpress.com, diakses pada Tanggal 05 Februari 2015.
kesengajaan itu ditujukan terhadap sesuatu perbuatan dan perbuatan itu dilakukan oleh pelaku, dimana kesengajaan itu
dinyatakan sebagai perwujudan kehendaknya
42
3 Memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri
atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih
;
b. Pasal 274
Setiap anggota PPS atau PPLN yang dengan sengaja tidak memperbaiki daftar pemilih sementara setelah mendapatkan masukan
dari masyarakat dan peserta pemilu sebagaimana yang diatur dalam pasal 36 ayat 6, pasal 37 ayat 2, dan pasal 43 ayat 5 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 6 enam bulan dan denda paling banyak Rp.6.000.000,00 enam juta rupiah.
Berdasarkan ketentuan pidana yang dirumuskan dalam pasal 274 di atas dapat diketahui unsur-unsurnya,sebagai berikut:
1 Anggota PPS atau PPLN
a PPS adalah panitia yang dibentuk oleh Komisi Pemilihan
Umum KabupatenKota untuk melaksanakan pemilu di desa atau nama lain kelurahan yang dibentuk paling lambat
6 enam bulan sebelum penyelenggaraan pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 dua bulan setelah hari
pemungutan suara.
43
b PPLN adalah Panitia Pemungutan Luar Negeri yang
dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum untuk
42
R.I.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.Penjelasan Pasal 273.
43
R.I. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Pasal 43 ayat 1 jo ayat 2 jo ayat 3
melaksanakan pemilu di Luar Negeri yang beranggotakan paling sedikit 3 tiga orang dan paling banyak 7 tujuh
orang yang berasal dari wakil masyarakat Indonesia.
44
2 Dengan sengaja;
3 Tidak memperbaiki daftar pemilih sementara setelah mendapatkan
masukan dari masyarakat dan peserta pemilu sebagaimana yang diatur dalam pasal 36 ayat 6, pasal 37 ayat 2, dan pasal 43 ayat
5.
2. Tindak Pidana Pemilu yang Berkaitan dengan Tahapan Kampanye