58
sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka sampel minimal yang dibutuhkan sebesar 85 anak.
Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sederhana proportional random sampling yaitu pengambilan sampel dari
tiap-tiap PAUD diambil secara proporsional sesuai dengan jumlah siswa pada tiap-tiap PAUD dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: ni = NiN x n
Keterangan : ni : Ukuran tiap proporsi sampel
Ni : Jumlah populasi setiap kelompok PAUD N : Jumlah populasi kelompok PAUD wilayah binaan Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama n : Jumlah sampel yang diinginkan
Tabel 4.2 Proporsi Jumlah Siswa PAUD di Wilayah Binaan Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014
No. Nama PAUD Jumlah Siswa
Jumlah Sampel n 1.
Anyelir I 24
n=24156 x 85 = 13 2.
Anyelir II 30
n=30156 x 85 = 16 3.
Cempaka 35
n=35156 x 85 = 20 4.
Seruni Ceria 36
n=36156 x 85 = 20 5.
Nusa Indah 31
n=31156 x 85 = 17 Jumlah
156 85
Sumber : Hasil Analisis Perhitungan Sampel Penelitian
59
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Food Recall 3 x 24 jam digunakan untuk mengetahui asupan energi,
protein, zat besi Fe dan zat seng Zn. b. Kuesioner instrumen HOME inventory digunakan untuk menilai
stimulasi psikososial yang diberikan oleh keluarga kepada anaknya. c.
Untuk mengetahui status gizi kategori stunting dengan menggunakan indeks TBU kemudian menyesuaikan hasil pengukuran indeks
dengan pengklasifikasian z-score menurut WHO 2005. Untuk rumus perhitungan z score adalah sebagai berikut:
Z score = Nilai individu Subjek – Nilai Median Baku Rujuk
Nilai Simpang Baku Rujukan Dan alat pengukur tinggi badan anak yaitu microtoise. Syarat-
syarat posisi sewaktu mengukur anak, yaitu: 1. Posisi Anak sewaktu diukur, anak tidak boleh memakai alas
kaki dan penutup kepala 2. Posisi anak berdiri membelakangi dinding dengan microtoise
berada di tengah bagian kepala. 3. Posisi anak tegak bebas
4. Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel ke badan 5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat
6. Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding
60
7. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan Sedangkan cara penggunaan microtoise dan membaca angkanya
adalah sebagai berikut Supariasa, 2002: 1. Segitiga siku-siku diletakkan di atas kepala.
2. Satu sisi menempel di bagian tengah kepala anak dan satu sisi lainnya menempel ke pita meteran di dinding
3. Hasil pengukuran dibaca sebelum segitiga siku-siku yang menempel di kepala anak digerakkan
4. Pembacaan angka dilakukan setelah anak selesai diukur pada skala yang ditunjuk oleh sudut segitiga siku-siku
d. Kuesioner
yang digunakan
untuk menilai
kemampuan Perkembangan anak adalah KPSP Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan. KPSP merupakan kuesioner denver II yang telah dimodifikasi.
Instrumen ini
digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Alat dan
bahan yang diperlukan adalah: 1. Kubus berukuran 2-2.5 cm
2. Bola plastik berdiameter 5 cm 3. Pensil
4. Kertas kosong atau buku
4.5 Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan untuk mengetahui asupan zat gizi anak dengan
61
mengisi formulir food recall, untuk mengetahui stunting pada anak dengan mengukur tinggi badan anak dengan microtoise dan untuk
mengetahui stimulasi psikososial yang diberikan oleh keluarga yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner HOME inventory
sedangkan untuk mengetahui perkembangan motorik anak menggunakan kuesioner Pra Skrining Perkembangan yang telah dimodifikasi. Data
sekunder dikumpulkan untuk melihat data umum anak dari PAUD dan data umum lokasi penelitian.
4.6 Pengolahan Data
Pengolahan data yang telah dikumpulkan, dilakukan dengan proses komputerisasi, melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1 Editing
Data yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapannya terlebih dahulu.
2 Coding
Sebelum dimasukkan ke komputer, dilakukan proses pemberian kode pada setiap jawaban yang terdiri variabel asupan zat gizi, stimulasi
psikososial dan status motorik anak. a. Status Motorik
1. Kode 1 Skor
≥ median = status motorik anak sesuai dengan tahap usia anak Normal
62
2. Kode 2 Skor median = status motorik anak sesuai dengan tahap
usia anak Terganggu b. Asupan Energi
1. Kode 1 Skor ≥ EAR = Asupan energi baik Cukup
2. Kode 2 Skor EAR = Asupan energi kurang Kurang
c. Asupan Protein 1. Kode 1
Skor ≥ distribusi presentase energi dari protein = Asupan protein baik Cukup
2. Kode 2 Skor distribusi presentase energi dari protein = Asupan
protein kurang Kurang d. Asupan Zat Besi Fe
1. Kode 1 Skor ≥ Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat besi baik
Cukup 2. Kode 2
Skor Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat besi kurang Kurang
63
e. Asupan Zat Seng Zn 1. Kode 1
Skor ≥ Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat seng baik Cukup
2. Kode 2 Skor Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat seng kurang
Kurang f. Stimulasi Psikososial
1. Kode 1 Skor 0-29 = Stimulasi Pikososial kurang Kurang
2. Kode 2 Skor 30-45 = Stimulasi Pikososial cukup Cukup
3. Kode 3 Skor 46-55 = Stimulasi psikososial baik Baik
g. Stunting
1. Kode 1 Jika Z score -2 SD sd 2 SD Normal
2. Kode 2 Jika Z score -2 SD stunting pendek
3 Entry
Memasukkan data dengan menggunakan komputer untuk analisa lebih lanjut.
4 Cleaning