Besi Fe Pengaruh Asupan Zat Gizi Energi, Protein, Besi dan Seng dengan Status Motorik

36 2. Tingkat 2 Tujuannya adalah untuk menentukan proporsi suatu populasi yang beresiko ketidakcukupan asupan gizinya sehingga membutuhkan pengukuran lebih dari satu hari yaitu dilakukan selama 2 hari secara tidak berurutan. 3. Tingkat 3 Tujuannya adalah untuk menentukan peringkat asupan gizi pada individu dalam suatu kelompok dan juga digunakan untuk menguhubungkan asupan makanan dengan resiko dari penyakit kronis sehingga membutuhkan pengukuran lebih dari dua hari secara tidak berurutan. 4. Tingkat 4 Tujuannya adalah untuk menentukan asupan makanan atau gizi pada individu untuk konseling atau analisis korelasi dan regresi dengan pengukuran biokimia tiap individu sehingga membutuhkan pengukuran lebih dari dua hari secara tidak berurutan. Metode recall 24 jam memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut Supariasa, 2002: a. Kelebihan : 1. Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden. 2. Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara. 37 3. Cepat. Sehingga dapat mencakup banyak responden. 4. Dapat digunakan pada responden yang buta huruf. 5. Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. b. Kekurangan : 1. Tidak dapat menggambarkan asupan sehari-hari bila hanya dilakukan recall satu hari. 2. Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. 3. The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan lebih banyak dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit. 4. Membutuhkan tenaga atau petugas yang terampil dan terlatih dalam menggunakan alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat. 5. Untuk mendapatkan gambaran konsumsi sehari-hari jangan dilakukan pada saat panen, hari pasar, hari pekan, dll. 2.6 Pengaruh Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik 2.6.1 Mekanisme Kerja Stimulasi terhadap Motorik Status motorik sangat berkaitan erat dengan stimulasi yang diberikan oleh pengasuh kepada anak. Kesempatan untuk menggerakkan semua anggota tubuh perlu mendapat stimulasi sehingga akan mempercepat tercapainya kemampuan motorik Departemen Kesehatan RI, 2009. Hal ini dapat disimpulkan bahwa stimulasi berperan terhadap perkembangan

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Protein Dan Zat Besi Dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Naga Timbul Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

10 77 94

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

Hubungan antara Asupan Protein dan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Cikidang Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi tahun 2012

0 10 53

Hubungan Asupan Zat Gizi, Stunting dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak Usia 3-6 tahun di PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014

19 85 149

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

SKRIPSI PERBEDAAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN ZAT GIZI MIKRO Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 4 18

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 5 7

NASKAH PUBLIKASI Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, BESI, SENG DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS IMUNITAS ANAK BALITA DI RW VII KELURAHAN SEWU, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA.

0 0 7