63
e. Asupan Zat Seng Zn 1. Kode 1
Skor ≥ Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat seng baik Cukup
2. Kode 2 Skor Angka Kecukupan Gizi = Asupan zat seng kurang
Kurang f. Stimulasi Psikososial
1. Kode 1 Skor 0-29 = Stimulasi Pikososial kurang Kurang
2. Kode 2 Skor 30-45 = Stimulasi Pikososial cukup Cukup
3. Kode 3 Skor 46-55 = Stimulasi psikososial baik Baik
g. Stunting
1. Kode 1 Jika Z score -2 SD sd 2 SD Normal
2. Kode 2 Jika Z score -2 SD stunting pendek
3 Entry
Memasukkan data dengan menggunakan komputer untuk analisa lebih lanjut.
4 Cleaning
64
Pengecekkan kembali, untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada data yang sudah dimasukkan, baik dalam pengkodean maupun
kesalahan dalan membaca kode. Dengan demikian data telah siap dianalisis program software analisa data komputer.
4.7 Analisis Data 4.7.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menyajikan dan menggambarkan distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti
dalam bentuk presentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran variabel independennya, yaitu asupan zat gizi, stunting dan stimulasi psikososial. Selain itu juga dilakukan untuk
mengetahui gambaran variabel dependennya yaitu status motorik.
4.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang ada antara variable dependen dengan variabel independen. Analisis
bivariat yang dilakukan menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen,
dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Uji Chi-Square dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
X
2
Σ = O – E
2
E DF = k-1 b-1
65
Keterangan : X
2
= Chi Square O = Nilai observasi
E = Nilai ekspektasi k = Jumlah kolom
b = Jumlah baris Melalui uji statistik chi-square akan diperoleh nilai P,
dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan berhubungan jika
mempunyai nilai p0,05 dan dikatakan tidak berhubungan jika p0,05.
Pada uji chi-square ini merupakan tabel lebih dari 2x2, maka digunakan uji “Pearson Chi Square”. Namun jika tidak memenuhi
kriteria uji Chi Square, maka dilakukan pengurangan cells dengan cara collaps.
66
BAB V HASIL
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama dalam melakukan kinerjanya selain mengkoordinasikan kinerja atau program di seluruh puskesmas kelurahan,
puskesmas kecamatan kebayoran lama juga memiliki wilayah binaan yaitu wilayah RW 01, 08, 09, 10 dan 11. Wilayah yang termasuk ke dalam Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama memili PAUD. Lokasi penelitian dilaksanakan di PAUD yang termasuk ke dalam wilayah binaan Puskesmas Kecamatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan, yaitu PAUD Nusa Indah, Anyelir I dan II, Cempaka dan Seruni Ceria. PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan
Kebayoran Lama adalah PAUD yang berada dibawah Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program tumbuh kembang anak SDIDTK yang
bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di PAUD
sebanyak tiga kali dalam seminggu selama 2 jam per hari. Jumlah keseluruhan siswa di PAUD binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama pada tahun
ajaran 20132014 adalah 156 anak dimana masing-masing PAUD memiliki jumlah siswa yang berbeda, yaitu Anyelir I 24 anak, Anyelir I 30 anak,
Cempaka 35 anak, Seruni ceria 36 anak dan Nusa indah 31 anak. Pembagian kelas setiap PAUD binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama terdiri dari
67
kelas A yang diikuti oleh anak usia 3-4 tahun dan kelas B yang diikuti oleh anak usia 4-6 tahun.
5.2 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi variabel dependen, yaitu status motorik halus dan kasar dan variabel independen terdiri
dari asupan energi, protein, besi dan seng, stunting dan stimulasi psikososial.
5.2.1 Gambaran Status Motorik Halus
Dalam penelitian ini status motorik halus dibagi menjadi 2 dua kategori yaitu normal dan terganggu. Seperti yang terlihat pada tabel 5.1
berikut ini:
Tabel 5.1 Distribusi Berdasarkan Status Motorik Halus pada Siswa PAUD
Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014 Status Motorik Halus
Jumlah n Persen
Normal 59
69.4 Terganggu
26 30.6
Total 85
100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.1 diketahui paling banyak responden yang
memiliki status motorik halus yang normal yaitu 59 orang 69.4 dibandingkan dengan responden yang memiliki status motorik halus yang
terganggu yaitu 26 orang 30.6.