Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

46 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status motorik. Sedangkan variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini yaitu : a. Energi Energi mempengaruhi status motorik karena energi berperan dalam mempengaruhi neurotransmitter yang bertugas dalam menghantarkan impuls dari satu saraf ke saraf yang lainnya sehingga menghasilkan gerak motorik. b. Protein Asupan protein mempengaruhi status motorik karena asam amino tirosin berfungsi sebagai neurotransmitter yangmenghantarkan impuls dari satu saraf ke saraf yang lainnya sedangkan serotonin berperan penting untuk perkembangan otak dalam memproses informasi dan catecholamine berperan dalam mebantu menyerap informasi di otak. c. Seng Zn Asupan zat seng dapat mempengaruhi status motorik karena zat seng berperan dalam pelepasan neurotransmitter dan kekurangan zat seng akan berakibat fatal terutama pada pembentukan struktur otak, fungsi otak dan mengganggu respon tingkah laku dan emosi yang akan mempengaruhi status motorik juga. d. Besi Fe Asupan zat besi dapat mempengaruhi status motorik karena zat besi berperan sebagai sintesis monoamine yang menghasilkan energi yang dapat mempengaruhi neurotransmitter, metabolisme energi di neuron dan mielinisasi. e. Stimulasi psikososial 47 Stimulasi psikososial adalah rangsangan yang diberikan oleh pengasuh kepada anak yang berfungsi mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan perkembangan otak sehingga semakin sering anak mendapat stimulasi psikososial semakin mempercepat tercapainya kemampuan motorik. f. Stunting Keadaan stunting mempengaruhi status motorik karenaterjadi keterlambatan kematangan sel-sel saraf terutama di bagian cerebellum yang merupakan pusat koordinasi gerak motorik sehingga koordinasi sel saraf dengan otot menjadi kurang baik. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Asupan Energi Asupan Protein Status Motorik Kasar dan Halus Asupan zat besi Fe Asupan zat seng Zn Stimulasi Psikososial Stunting 48

3.2 Definisi Operasional Tabel 3.1

Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Dependen 1. Status Motorik Kasar Tingkat kemampuan anak dalam melakukan pergerakan yang melibatkan otot-otot besar seperti seperti berjalan, berlari, menendang, melempar dan melompat . Wawancara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP Depkes RI, 2008. Jika skor jawaban : a. Kode 1 Normal Jika skor perkembangan anak sesuai dengan tahap usia perkembanganya = ≥ median b. Kode 2 Terganggu Jika skor perkembangan anak terlambat tidak sesuai dengan tahap usia perkembangannya = median Ordinal 2. Status Motorik Halus Tingkat kemampuan anak dalam melakukan pergerakan yang melibatkan otot-otot Wawancara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Jika skor jawaban : a. Kode 1 Normal Jika skor perkembangan anak sesuai Ordinal

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Protein Dan Zat Besi Dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Naga Timbul Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

10 77 94

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

Hubungan antara Asupan Protein dan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Cikidang Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi tahun 2012

0 10 53

Hubungan Asupan Zat Gizi, Stunting dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak Usia 3-6 tahun di PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014

19 85 149

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

SKRIPSI PERBEDAAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN ZAT GIZI MIKRO Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 4 18

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 5 7

NASKAH PUBLIKASI Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro (Besi, Vitamin A, Seng) Antara Anak SD Stunting Dan Non Stunting Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, BESI, SENG DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS IMUNITAS ANAK BALITA DI RW VII KELURAHAN SEWU, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA.

0 0 7