42
2.7.2 Gizi
Anak yang mengalami kekurangan gizi dapat menyebabkan isolasi diri, yaitu mempertahankan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak
dengan mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian dan motivasi. Pada keadaan ini, anak menjadi tidak
aktif, apatis, pasif dan tidak mampu bekonsentrasi. Akibatnya anak dalam melakukan kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan fisik di sekitarnya
hanya mampu sebentar saja. Hal ini jika dibiarkan berlanjut akan menghambat perkembangan motoriknya Rumini dan Sundari, 2004.
Keadaan kurang gizi juga berhubugan dengan keterlambatan perkembangan motorik, dalam hal ini panjang badan atau tinggi badan
terhadap umur. Apabila keadaan kurang gizi diperbaiki dengan pemberian asupan makanan yang adekuat maka perkembangan motorik bertambah
baik. Sebaliknya apabila keadaan kurang gizi diperparah dengan pemberian asupan makanan yag tidak adekuat maka perkembangan motorik
bertambah buruk. Keadaan ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik berhubungan erat dengan keadaan gizi Husaini, 2002.
2.7.3 Lingkungan anak
Lingkungan anak adalah tempat dimana pengasuh mempraktikkan pengetahuan yang dipunyainya dalam kehidupan sehari-hari serta
hubungan emosional anggota keluarga lainnya, tetangga dan masyarakat, semuanya berakumulasi dalam membentuk kualitas tumbuh kembang anak
Rumini dan Sundari, 2004.
43
2.8 Kerangka Teori
Berdasarkan penjelasan teori di atas, Rumini dan Sundari 2004 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik
anak meliputi pengasuhan anak, gizi dan lingkungan anak. Penjelasan lebih lanjut
oleh Georgieff 2001 mengenai hubugan asupan makanan yang cukup yaitu
terdiri dari energi, protein, lemak, seng Zn dan zat besi Fe, dan stunting terhadap perkembangan motorik. Dan Caldwell dan Bradley 1983 dalam Latifah
2007 menjelaskan stimulasi psikososial merupakan bagian dari cara pengasuhan anak. Dan juga dijelaskan lebih lanjut mengenai stimulasi psikososial oleh
Depkes RI 2009 dan Hurlock 2000. Namun menurut Soetjiningsih, dkk 2002 perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, yang merupakan
bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya seperti kerdil. Pengaruh dari faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada bagan dibawah ini: