12
1.5.3 Bagi Peneliti Lain
1. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk
penelitian berikutnya.
1.5.4 Bagi Penulis
1. Merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah.
2. Menambah pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian ilmiah di bidang gizi kesehatan masyarakat.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi cross sectional
dengan judul “Hubungan Asupan Zat Gizi, Stunting dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak Usia 3-6 Tahun di PAUD wilayah
binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014
”. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian kuesioner baik untuk mengetahui variabel
dependen maupun untuk mengetahui variabel independen penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni tahun 2014 dan lokasi
penelitian dilakukan di PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Anak Usia Dini 2.1.1 Pengertian Perkembangan Anak Usia Dini
Terdapat hubungan yang sangat erat sekaligus perbedaan yang cukup signifikan antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
lebih mengandung unsur kuantitatif, yaitu adanya penambahan ukuran fisik pada struktur tubuh. Anak menjadi lebih besar secara fisik dan organ-organ
dalam juga meningkat seperti tangan, kaki, badan, otak, dan lain-lain Suyadi, 2013.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu Suyadi, 2013.
Usia dini yaitu 0-6 tahun merupakan masa perkembangan dan perttumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau
14
disebut juga masa keemasan the golden age sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya Suyadi, 2013.
2.2 Motorik 2.2.1 Pengertian dan Prinsip Motorik
Perkembangan bentuk kegiatan motorik yang sejalan dengan perkembangan daerah sistem syaraf. Karena perkembangan pusat syaraf
yang lebih rendah, yang bertempat dalam urat syaraf tulang belakang, pada waktu lahir berkembangnya lebih baik ketimbang pusat syaraf yang lebih
tinggi yang berada dalam otak, maka gerak refleks pada waktu lahir lebih baik dikembangkan dengan sengaja ketimbang dibiarkan berkembang
sendiri. Cerebellum atau otak yang lebih bawah yang mengendalikan keseimbangan, berkembang dengan cepat selama tahun awal kehidupan dan
praktis mencapai ukuran kematangan pada waktu anak berusia 5 tahun. Demikian juga otak yang lebih atas atau cerebrum, khususnya ruang masuk
depan yang mengendalikan gerakan terampil berkembang dalam beberapa tahun permulaan. Gerakan terampil belum dapat dikuasai sebelum
mekanisme otot anak berkembang Hurlock, 2000. Maka, Hurlock 2000 menyimpulkan bahwa perkembangan motorik
merupakan perkembangan dari pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian
tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Dan menurut Rumini dan Sundari 2004 juga menyatakan