73
5.3.2 Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Protein Tabel 5.10
Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Protein pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran
LamaTahun 2014 Asupan
Protein Status Motorik Halus
Total P-value
Normal Terganggu
N N
n
Kurang 26
51 25
49 51
100 0.000
Cukup 33
97.1 1
2.9 34
100
Total
59 69.4
26 30.6
85 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.10 diketahui dari 51 anak dengan asupan protein
kurang sebanyak 26 anak 51 memiliki status motorik halus normal. Sedangkan dari 34 anak dengan asupan protein cukup sebanyak 33 anak
97.1 memiliki status motorik halus normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value
sebesar 0.000, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status motorik halus.
5.3.3 Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Zat Besi Tabel 5.11
Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Zat Besi pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran
LamaTahun 2014 Asupan
Zat Besi Status Motorik Halus
Total P-value
Normal Terganggu
N N
n
Kurang 9
27.3 24
72.7 33
100 0.000
Cukup 50 96.2
2 3.8
52 100
Total
59 69.4 26
30.6 85
100 Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.11 diketahui dari 33 anak dengan asupan zat besi kurang sebanyak 9 anak 27.3 memiliki status motorik halus normal.
74
Sedangkan dari 52 anak dengan asupan zat besi cukup sebanyak 50 anak 96.2 memiliki status motorik halus normal. Dari hasil uji statistik diperoleh
p-value sebesar 0.000, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan status motorik halus. 5.3.4 Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Zat Seng
Tabel 5.12 Analisis Hubungan antara Status Motorik Halus dengan Asupan Zat Seng
pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014
Asupan Zat Seng
Status Motorik Halus Total
P-value Normal
Terganggu N
N n
Kurang 28
62.2 17
37.8 45
100 0.16
Cukup 31
77.5 9
22.5 40
100
Total
59 69.4
26 30.6
85 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.12 diketahui dari 45 anak dengan asupan zat seng
kurang sebanyak 28 anak 62.2 memiliki status motorik halus normal. Sedangkan dari 40 anak dengan asupan zat seng cukup sebanyak 31 anak
77.5 memiliki status motorik halus normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value
sebesar 0.16, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat seng dengan status motorik halus.