45
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, stunting dan stimulasi psikososial terhadap status motorik anak usia 3-6
tahun di PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama tahun 2014. Berdasarkan teori, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
motorik terdiri dari genetik, pengasuhan anak, gizi yang terdiri dari satus gizi berdasarkan tinggi badan menurut umur TBU, asupan gizi energi, protein, besi
dan seng dan lingkungan anak. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang tidak diteliti, diantaranya
adalah variabel genetik dan lingkungan anak. Alasannya variabel genetik tidak diteliti namun dikontrol karena keterbatasan peneliti untuk melakukan test genetik
dan keterbatasan orang tua atau pengasuh dalam mengingat kejadian masa lalu yang berhubungan dengan perkembangan. Dan variabel lingkungan anak tidak
diteliti karena lingkungan anak menurut Rumini dan Sundari 2004 adalah tempat dimana pengasuh mempraktikkan pengetahuan yang dipunyainya dalam
kehidupan sehari-hari serta hubungan emosional anggota keluarga lainnya, tetangga dan masyarakat, dimana variabel tersebut sudah terwakili dengan
variabel stimulasi psikososial yang mencakup pemberian kehangatan, suasana penerimaan, teladan atau contoh, pengalaman, dorongan belajar dan berbahasa
serta dorongan bagi kemampuan akademik anak.
46
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status motorik. Sedangkan variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini yaitu :
a. Energi Energi mempengaruhi status motorik karena energi berperan dalam
mempengaruhi neurotransmitter yang bertugas dalam menghantarkan impuls dari satu saraf ke saraf yang lainnya sehingga menghasilkan gerak motorik.
b. Protein Asupan protein mempengaruhi status motorik karena asam amino tirosin
berfungsi sebagai neurotransmitter yangmenghantarkan impuls dari satu saraf ke saraf yang lainnya sedangkan serotonin berperan penting untuk
perkembangan otak dalam memproses informasi dan catecholamine berperan dalam mebantu menyerap informasi di otak.
c. Seng Zn Asupan zat seng dapat mempengaruhi status motorik karena zat seng berperan
dalam pelepasan neurotransmitter dan kekurangan zat seng akan berakibat fatal terutama pada pembentukan struktur otak, fungsi otak dan mengganggu
respon tingkah laku dan emosi yang akan mempengaruhi status motorik juga. d. Besi Fe
Asupan zat besi dapat mempengaruhi status motorik karena zat besi berperan sebagai sintesis monoamine yang menghasilkan energi yang dapat
mempengaruhi neurotransmitter, metabolisme energi di neuron dan mielinisasi.
e. Stimulasi psikososial