Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
14
disebut juga masa keemasan the golden age sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya Suyadi, 2013.
2.2 Motorik 2.2.1 Pengertian dan Prinsip Motorik
Perkembangan bentuk kegiatan motorik yang sejalan dengan perkembangan daerah sistem syaraf. Karena perkembangan pusat syaraf
yang lebih rendah, yang bertempat dalam urat syaraf tulang belakang, pada waktu lahir berkembangnya lebih baik ketimbang pusat syaraf yang lebih
tinggi yang berada dalam otak, maka gerak refleks pada waktu lahir lebih baik dikembangkan dengan sengaja ketimbang dibiarkan berkembang
sendiri. Cerebellum atau otak yang lebih bawah yang mengendalikan keseimbangan, berkembang dengan cepat selama tahun awal kehidupan dan
praktis mencapai ukuran kematangan pada waktu anak berusia 5 tahun. Demikian juga otak yang lebih atas atau cerebrum, khususnya ruang masuk
depan yang mengendalikan gerakan terampil berkembang dalam beberapa tahun permulaan. Gerakan terampil belum dapat dikuasai sebelum
mekanisme otot anak berkembang Hurlock, 2000. Maka, Hurlock 2000 menyimpulkan bahwa perkembangan motorik
merupakan perkembangan dari pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian
tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Dan menurut Rumini dan Sundari 2004 juga menyatakan
15
bahwa pada perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf. Motorik kasar berkembang terlebih dahulu, selanjutnya diikuti
perkembangan motorik halus. Motorik kasar melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena itu dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar sedangkan mototik halus hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil karena itu
tidak begitu memerlukan tenaga. Menurut Rumini dan Sundari 2004 ada empat prinsip motorik,
diantaranya adalah pertama, keterampilan motorik tergantung pada kematangan otot dan syaraf. Kedua, perkembangan motorik mengikuti pola
yang dapat diramalkan. Ketiga, berdasarkan umur rata-rata suatu awal perkembangan motorik dimungkinkan untuk menentukan norma bentuk
kegiatan motorik lainnya. Keempat, perbedaan individu juga mempengaruhi laju perkembangan motorik.