Kebijakan Mengatasi Inflasi Inflasi 1. Defenisi Inflasi

Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. Sebagian tenaga kerja di setiap negara terdiri dari pekerja-pekerja bergaji tetap. Dalam masa inflasi biasanya kenaikan harga-harga selalu mendahului kenaikan pendapatan. Dengan demikian, Inflasi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan menurun yang dicerminkan oleh turunnya daya beli masyarakat c. Menurunnya nilai riil tabungan Suku bunga tabungan tidak dinaikkan atau sama dengan tingkat inflasi maka nilai riil tabungan terjadi penurunan. Selain bermanfaat untuk memobilisasi tabungan, inflasi juga bisa mendorong tumbuhnya perusahaan swasta, yaitu ketika inflasi dianggap bisa membantu menarik tenaga kerja dan kapital dari sektor ekonomi yang sedang mengalami penurunan menuju sektor yang dinamis. Dengan demikian inflasi terutama yang moderat tidak hanya dipandang sebagai tidak terhindarkan, tetapi bahkan diinginkan. Pengalaman sejak tahun 1950 menyarankan bahwa inflasi tidak terhindarkan di negara berkembang yang sedang mempercepat peningkatan pendapatan per kapita: faktor-faktor produksi relatif immobile dalam jangka pendek dan suplai mengalami ketidakseimbangan.

2.1.1.5. Kebijakan Mengatasi Inflasi

Pemerinta mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi inflasi, walaupun terkadang penyebab terjadinya inflasi tersebut dikarenakan adanya monopoli dalam perekonomian, atau terjadi kenaikan tingkat upah dan gaji pegawai. Pemerintah umumnya menggunakan 2 dua kebijakan dalam mengendalikan perekonomian, yaitu: a. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter dijalankan pemerintah untuk mengurangi volume uang yang beredar dalam masyarakat, dengan menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan output secara nasional. Kebijakan moneter ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Tight Money Policy Kebijakan Uang Ketat Tindakan ini akan mempengaruhi seluruh perekonomian secara keseluruhan tanpa pandang bulu. Dengan tindakan ini seluruh sektor akan mengalami kemacetan dalam menjalankan aktifitasnya. 2. Menaikkan suku bunga bank melalui Bank Sentral Dengan naiknya suku bunga bank oleh karena kenaikan suku bunga bank sentral akan menyebabkan penurunan permintaan uang untuk investasi, tujuannya adalah untuk menarik uang beredar dalam masyarakat. Setelah uang berhasil dikurangi maka pemberian kredit untuk investasi semakin diperketat agar pertambahan investasi diimbangi dengan penambahan produksi barang. b. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan salah satu upaya yang dijalankan pemerintah untuk dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat agar tingkat inflasi dapat ditekan, beberapa kebijakan itu ialah: 1. Meningkatkan pajak Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. Jika pajak yang dikenakan pemerintah terhadap pendapatan semakin tinggi, hal itu akan menyebabkan konsumsi masyarakat akan semakin kecil ditambah lagi oleh MPC Marginal Product Consumption masyarakat yang bersangkutan. Sehingga dengan naiknya pajak yang dikenakan pemerintah terhadap pendapatan masyarakat akan menekan tingkat konsumsi masyarakat. Keadaan ini akan mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. 2. Menekan pengeluaran pemerintah Pengeluaran pemerintah dapat ditekan melalui kebijakan fiskal adalah subsidi dan anggaran pembangunan. 2.1.2. Kurs 2.1.2.1. Defenisi Kurs