Perkembangan Inflasi 2004 Perkembangan Inflasi 2005

• Pengembangan produk dan aktifitas baru guna menunjang pertumbuhan bisnis antara lain berupa bancassurance, private banking dan unit link. • Peningkatan kegiatan komunikasi pemasaran untuk meningkatkan product awarness dan membentuk Corporate Image di mata masyarakat. Sumber: Company Report 2008 dan website resmi PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk www.bri.co.id

4.1.2. Perkembangan Inflasi

Data inflasi selama periode Januari 2004 sampai Desember 2007 bentuknya sangat fluktuatif. Tingkat inflasi yang paling tinggi terjadi sejak Oktober 2005 hinggan September 2006. Kondisi perkembangan inflasi pada periode ini dan pada periode-periode lainnya dijelaskan secara ringkas sebagai berikut Dikutip dari Laporan Perekonomian Indonesia – Bank Indonesia, tahun 2004 s.d 2007:

4.1.2.1. Perkembangan Inflasi 2004

Secara umum perkembangan inflasi pada 2004 pada triwulan kedua mengalami tekanan yang cukup besar. Tekanan inflasi tersebut terutama berkaitan dengan depresiasi nilai tukar rupiah yang dipicu oleh perkembangan di sektor eksternal. Dari sisi faktor fundamental, tekanan inflasi dapat berasal dari faktor eksternal, faktor interaksi antara sisi permintaan dan penawaran agregat, serta faktor ekspektasi inflasi masyarakat. Tekanan inflasi dari faktor nonfundamental berasal Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. dari volatile food maupun kebijakan Pemerintah di bidang harga administered prices akibat adanya beberapa kebijakan administered di luar BBM, seperti kenaikan tarif telepon dan gas elpiji. Sementara itu, perkembangan faktor lainnya seperti meningkatnya tekanan inflasi global ternyata berdampak pada inflasi domestik. Tabel 4.1: Data Inflasi Indonesia Tahun 2004 s.d 2007 Bulan Tingkat Inflasi Tahun 2004 Tingkat Inflasi Tahun 2005 Tingkat Inflasi Tahun 2006 Tingkat Inflasi Tahun 2007 Januari 4.82 7.32 17.03 6.26 Februari 4.60 7.15 17.92 6.30 Maret 5.11 8.81 15.74 6.52 April 5.92 8.12 15.40 6.29 Mei 6.47 7.40 15.60 6.01 Juni 6.83 7.42 15.53 5.77 Juli 7.20 7.84 15.15 6.06 Agustus 6.67 8.33 14.90 6.51 September 6.27 9.06 14.55 6.95 Oktober 6.22 17.89 6.29 6.88 November 6.18 18.38 5.27 6.71 Desember 6.40 17.11 6.60 6.59 Sumber: SKEI - Bank Indonesia www.bi.go.id , bentuk tabel telah diperbaharui oleh peneliti.

4.1.2.2. Perkembangan Inflasi 2005

Kuatnya tekanan eksternal terutama akibat melambungnya harga minyak dunia dan berlanjutnya kondisi moneter ketat global telah mempengaruhi perkembangan inflasi di dalam negeri. Selain dampak tekanan eksternal tersebut, gangguan pasokan dan distribusi, tingginya ekspektasi inflasi, dan depresiasi nilai tukar rupiah turut memberikan tekanan harga yang semakin meningkat. Berbagai perkembangan ekonomi baik eksternal maupun internal antara lain harga minyak dunia, kenaikan harga BBM, serta gangguan pasokan dan distribusi barang volatile food meningkat tinggi. Sementara itu, perkembangan lain yang juga menimbulkan tekanan inflasi lebih besar antara lain depresiasi nilai tukar rupiah, meningkatnya ekspektasi inflasi, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sumber: Pengolahan Tabel 4.1. Kedalam Bentuk Grafik dengan Bantuan Ms. Office Excel 2007. Gambar 4.1: Grafik Pergerakan Inflasi Indonesia Tahun 2004 s.d 2007

4.1.2.3. Perkembangan Inflasi 2006