Jenis-jenis Saham Saham 1. Defenisi Saham

Beberapa karakteristik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan, antara lain Darmadji, 2001: 5: 1. Limited Risk, artinya pemegang saham hanya bertanggungjawab sampai jumlah yang disetorkan kedalam perusahaan. 2. Ultimate Control, artinya pemegang saham secara kolektif akan menentukan arah dan tujuan perusahaan. 3. Residual Claim, artinya pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan dalam bentuk deviden dan sisa asset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi terakhir dibanding pemegang obligasi atau kreditur. Harga saham yang terjadi di pasar sangat berfluktuasi tergantung dari jumlah permintaan dan penawaran saham tersebut. Harga saham akan cenderung naik apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan akan cenderung turun apabila saham tersebut mengalami kelebihan penawaran.

2.1.6.2. Jenis-jenis Saham

a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagihan atau klaim, maka saham terbagi atas: 1. Saham Biasa Saham biasa, dikenal sebagai sekuritas penyertaan, sekuritas ekuitas, atau cukup disebut ekuitas equities, menunjukkan bagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Masing-masing lembar saham bisa mewakili satu suara tentang segala hal dalam pengurusan perusahaan dan menggunakan suara tersebut Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. dalam rapat tahunan perusahaan dan pembagian keuntungan. Bodi, Kane, Marcus: 2006; 59 2. Saham Prefern Saham preferen Preferred Stock, yaitu saham yang memiliki fitur yang serupa dengan ekuitas sekaligus utang. Pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran tetap dari laba setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Saham preferen tidak memiliki hak atas suara atau manajemen perusahaan. Perusahaan dapat menahan pembayaran deviden kepada pemegang saham preferen tersebut; tidak ada kewajiban tertulis untuk membayar deviden tersebut namun biasanya devidennya bersifat kumulatif, artinya pembayaran deviden diakumulasikan dan harus dibayar penuh sebelum deviden untuk pemegang saham biasa dibayarkan. Bodie, 2006; 62 b. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas Darmadji, 2001; 6: 1. Saham Atas Unjuk Saham Atas Unjuk barrier stock, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya, dan berhak untuk turut hadir dalam RUPS. 2. Saham Atas Nama Saham Atas Nama Registered Stock, merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tententu. c. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas Darmadji, 2001; 7.: 1. Blue Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden 2. Income Stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden yang lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan deviden tunai. Emiten ini tidak suka mementingkan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham. 3. Growth Stocks Well Known, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stoc lesser- known, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri sejenis namun memiliki growt stocks. Umumnya saham ini bersal dari daerah dan kurang populer dikalangan emiten. 4. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi dimasa mendatang, meskipun belum pasti. 5. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat.

2.1.6.3. Keuntungan Investasi dengan Saham