Perkembangan Suku Bunga SBI dan BI Rate 2007

Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. sektor riil terhadap kredit sehingga ekses likuiditas perbankan terus meningkat. Pada tahun 2006 Bank Indonesia menempuh kebijakan moneter yang cenderung ketat tight biased dengan mempertahankan BI Rate pada level 12,75 yang selanjutnya sejak Mei 2006 menurunkannya secara terukur dan hati-hati cautious easing. Penurunan BI Rate dapat ditransmisikan secara efektif di pasar finansial dan telah menumbuhkan optimisme pelaku ekonomi di sektor riil. Pada bulan Februari 2006, Bank Indonesia melakukan perubahan metode lelang SBI 1 bulan dari variable-rate tender VRT menjadi fixed-rate tender FRT dan penjarangan pelaksanaan lelang SBI 3 bulan dari satu bulan sekali menjadi tiga bulan sekali. Penjarangan lelang SBI 3 bulan merupakan upaya untuk lebih menyelaraskan dengan kebutuhan pembayaran kupon Surat Utang Negara SUN seri variabel yang mengacu kepada suku bunga SBI 3 bulan. Pada Februari 2006, instrumen SBI Repo dibuka kembali setelah sempat nonaktif selama hampir enam bulan sejak akhir Agustus 2005. Kemudian pada Mei 2006, Bank Indonesia menonaktifkan penyediaan FASBI 7 hari untuk menyederhanakan pelaksanaan transaksi FASBI.

4.1.5.4. Perkembangan Suku Bunga SBI dan BI Rate 2007

Strategi kebijakan diterjemahkan dalam operasional kebijakan moneter melalui pengelolaan likuiditas dalam bentuk Operasi Pasar Terbuka OPT dan berbagai instrumen lain. Sejalan dengan perkembangan BI Rate, seluruh instrumen moneter yang terkait langsung dengan BI Rate otomatis mengalami penurunan dengan besaran yang sama. Pada akhir tahun 2007, suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia overnight FASBI ON yang selama ini dimanfaatkan sebagai batas bawah floor pergerakan suku bunga Pasar Uang Antar Bank overnight PUAB ON menjadi sebesar 3 dari sebesar 4,75 pada akhir tahun 2006. Adapun suku bunga SBI repo yang dapat menjadi batas atas ceiling pergerakan suku bunga PUAB ON menjadi sebesar 11 dari sebesar 12,75 pada akhir tahun 2006. OPT terutama difungsikan untuk menyerap ekses likuiditas dan menjaga ketersediaan likuiditas di PUAB. Kegiatan OPT secara berkala terutama bertumpu pada lelang mingguan instrumen SBI 1 bulan dengan fixed rate tender pada level BI Rate. Adapun kegiatan OPT nonrutin berupa Fine Tune Operation FTO diimplementasikan secara terbatas dan dengan pricing yang variatif menyesuaikan dengan kondisi pasar uang. Berbagai instrumen moneter di pasar rupiah itu juga dilengkapi dengan instrumen intervensi valuta asing guna mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan. Strategi kebijakan moneter melalui penetapan BI Rate diarahkan pada upaya pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Strategi tersebut ditempuh secara terukur dan hati-hati dengan mempertimbangkan proyeksi inflasi, dinamika perekonomian terkini, dan stabilitas sistem keuangan. Dalam kondisi itu, upaya menjaga stabilitas makroekonomi diwarnai dengan penurunan BI Rate pada periode Januari sampai dengan Juli 2007 dari 9,5 ke 8,25. Di tengah penurunan tersebut, pada Maret 2007 permasalahan subprime mortgage mulai mengemuka, tetapi belum berdampak signifikan pada kestabilan perekonomian. Pada paruh kedua tahun 2007, permasalahan subprime mortgage semakin menguat dan meluas sehingga mewarnai perkembangan BI Rate. Sejalan dengan hal tersebut, pada Agustus investor mulai menghitung kembali risiko investasinya untuk kemudian menyesuaikan Leo Ibrahim Sihombing : Pengaruh Inflasi, Kurs, Investasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia, 2010. portofolio kepada aset berkualitas tinggi. Kondisi dimaksud pada gilirannya memengaruhi nilai tukar rupiah dan nilai tukar beberapa negara emerging markets lainnya. Hal itu diperparah oleh cenderung membubungnya harga minyak dunia sehingga memberi tekanan tambahan pada nilai tukar dan inflasi ke depan. Menyikapi hal itu, Bank Indonesia menahan penurunan suku bunga sejak Juli hingga November 2007. BI Rate diputuskan tetap di level 8,25 untuk menahan akselerasi ekspektasi inflasi dan mengurangi tekanan di pasar keuangan. Pada akhir tahun 2007, setelah mempertimbangkan ekspektasi inflasi yang diindikasikan terjaga, kapasitas produksi yang mencukupi, dan pasar keuangan yang telah mencapai keseimbangan baru, BI Rate diturunkan menjadi 8.

4.1.6. Perkembangan Harga Saham dan Volume Perdangan Saham BRI