Uji Homogenitas Pengujian Persyaratan Analisis Data
53 Keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat dilihat
juga dari hasil observasi. Nilai observasi adalah nilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan apakah dapat terlaksana dengan baik atau tidak. Berdasarkan
observasi, pelaksanaan pembelajaran dikelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berlangsung dengan baik, hal ini dapat dilihat
dari persentase pencapaian indikator pada setiap pertemuan. Pencapaian indikator pada pertemuan ke-2 yaitu sebesar 50 , banyaknya indikator yang tercapai pada
pertemuan ini hanya 8 indikator saja. Pada pertemuan ini dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan kurang begitu baik karena pencapaian
indikatornya baru menapai 50 , hal ini di duga karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga kurang begitu baik
hasilnya. Pada pertemuan ke-3 persentase pencapaian yaitu sebesar 81,25 . Pada
pertemuan ini mengalami peningkatan sekitar 31,25 dari pertemuan sebelumnya. Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ke-3 yaitu
sebanyak 13, indikator yang tidak tercapai sebayak 3 pada pertemuan ini. Pada pertemuan ketiga ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan
berlangsung dengan baik karena pencapaian indikator sebesar 81,25 . Hal ini dikarenakan siswa sudah sedikit terbiasa dengan model pembelajaran yang
diterapkan. Pada pertemuan ke-4 persentase pencapaian yaitu sebesar 87,5 . Pada
pertemuan ini mengalami peningkatan lagi dari pertemuan sebelumnya sebanyak sekitar 6,26 . Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ini yaitu
sebanyak 14, indikator yang tidak tercapai sebayak 2 pada pertemuan ini. Pada pertemuan ke empat ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan
berlangsung dengan baik karena pencapaian indikator sebesar 81,25 . Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Pada pertemuan ke-5 persentase pencapaian yaitu sebesar 87,5 . Banyaknya indikator pada pertemuan kelima sama seperti pertemuan keempat
yaitu sebanyak 14, indikator yang tidak tercapai sebayak 2 pada pertemuan ini.
54 Pada pertemuan ke lima ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang
telah dilakukan berlangsung dengan baik karena pencapaian indikator sebesar 81,25 . Hal ini dikarenakan siswa sudah benar-benar terbiasa dan sudah
memahami kegiatan-kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan selama pembelajaran.
Pada pertemuan ke-6, persentase pencapaian yaitu sebesar 93,75 . Pada pertemuan ini mengalami peningkatan lagi dari pertemuan sebelumnya sebesar
6,25 . Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ini yaitu sebanyak 15, indikator yang tidak tercapai sebayak 1 pada pertemuan ini. Pada pertemuan
ke enam ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung dengan baik karena pencapaian indikator sebesar 93,75. Hal ini
dikarenakan siswa sudah menikmati dan tidak kaku lagi dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Pada pertemuan ke-7, persentase pencapaian yaitu sebesar 93,75 . Pada pertemuan ini mengalami pencapaian yang sama dengan pertemuan ke enam
sebesar 6,25 . Banyaknya indikator yang tercapai pada pertemuan ini yaitu sebanyak 15, indikator yang tidak tercapai sebayak 1 indikator pada pertemuan
ini. Pada pertemuan ke enam ini dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan berlangsung dengan baik karena pencapaian indikator sebesar 93,75.
Hal ini dikarenakan siswa sudah menikmati dan memahami penerapan model pembelajaran NHT ini.
Dari ketujuh pertemuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikator berlangsung meningkat dan stabil. Hal ini dapat terlihat dari presentase
ketercapaian indikator dari angka 50 pada pertemuan kedua meningkat menjadi 93,75 pada pertemuan kelima. Walaupun demikian ada beberapa hal yang
menjadi evaluasi dari pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut, yaitu kekurangoptimalan proses pembelajaran dikarenakan alokasi waktu
jam pelajaran yang sangat singkat dan belum terbiasanya siswa dalam proses belajar menggunakan model pembelajaran NHT.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif NHT terhadap pemahaman siswa pada konsep