Uji Homogenitas Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pemahaman Konsep Matematika Berdasarkan Indikator H : H 1 : Pada tabel 4.6, dapat terlihat bahwa nilai signifikansi uji perbedaan dua rata- rata pada indikator translasi lebih besar dari  0,05, yaitu 0,72, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H diterima yang artinya rata-rata kemampuan translasi kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan translasi kelas kontrol. Walaupun berdasarkan skor rata-rata indikator translasi kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, tetapi berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kedua kelas. Sedangkan nilai signifikan uji perbedaan dua rata-rata pada indikator interpretasi lebih kecil dari  0,05, yaitu 0,02, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak yang artinya rata-rata kemampuan interpretasi kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan interpretasi kelas kontrol. Sehingga berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata dan skor rata-rata indikator interpretasi kedua kelas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan interpretasi kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan interpretasi kelas kontrol. No. Indikator Nama Uji Statistik Nilai Statistik Signifikansi Keterangan 1 Translasi Independent Samples T Test 0,36 0,72 Terima H 2 Interpretasi Independent Samples T Test 2,46 0,02 Tolak H 3 Ekstrapolasi Mann-Whitney -2,804 0,005 Tolak H Hal yang sama juga terlihat pada indikator ekstrapolasi, nilai signifikan uji perbeddaan dua pada rata-rata indikator ekstrapolasi lebih kecil dari  0,05, yaitu 0,005, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak yang artinya rata-rata kemampuan ekstrapolasi kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan ekstrapolasi kelas kontrol. Sehingga berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata dan skor rata-rata indikator ekstrapolasi kedua kelas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan ekstrapolasi kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan ekstrapolasi kelas kontrol. Dari deskripsi data dan uji beda rata-rata dapat disimpulkan bahwa untuk indikator interpretasi dan ekstrapolasi kelas eksperimen yang pembelajarannya dengan model CPS lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang pembelajarannya dengan model konvesional. Akan tetapi, berdasarkan uji beda rata-rata pada indikator translasi secara signifikan kedua kelas memiliki kemampuan yang sama, walaupun berdasarkan perhitungan keseluruhan kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model CPS lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvesional.

C. Pembahasan

Setelah dilakukan uji hipotesis pemahaman konsep matematika siswa secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran model Creative Problem Solving secara signifikan berbeda dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model konvensional. Dengan merujuk pada nilai rata-rata tes pemahaman kedua kelas terlihat bahwa nilai rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem Solving CPS lebih baik dibandingkan dengan model konvensional. Karena model Creative Problem Solving CPS merupakan pembelajaran yang menuntun siswa untuk membangun pengetahuannya, melatih siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan tahapan atau langkah penyelesaian secara mandiri, guru tidak lagi menjadi pusat pada proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis siswa eksperimen di salah satu SMP Negeri di Depok

9 47 208

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

Pengaruh Model Collaborative Problem Solving terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

22 57 161

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS).

0 2 25

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 1 39

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38