Uji Normalitas Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Tabel 4.5 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Tes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol t-test for Equality of Means t Df 95 Confidence Interval of The Sig. 2- Mean Std. Error Difference tailed Difference Difference Lower Upper 2.17 61 .03 10.00 4.62 .76 19.24 Hasil uji perbedaan rata-rata tes pemahaman konsep kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan penolakan H , artinya terdapat perbedaan secara signifikan antara pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol pada taraf kepercayaan 95. Hal ini dapat diidentifikasi dari nilai signifikansi perhitungan signifikansi = 0,03 yang bernilai kurang dari nilai α = 0,05.

4. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pemahaman Konsep Matematika Berdasarkan Indikator

Berdasarkan deskripsi data hasil tes pemahaman konsep metematika per indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi diperoleh hasil bahwa skor rata- rata indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selanjutnya untuk mengetahui apakah kemampuan translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kemampuan translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi kelas kontrol maka dilakukanlah uji perbedaan dua rata-rata pemahaman konsep matematika siswa berdasarkan indikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah dilakukan dengan menggunakan PSPP dan SPSS lampiran 25 dan telah dirangkum pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pemahaman Konsep Matematika Berdasarkan Indikator H : H 1 : Pada tabel 4.6, dapat terlihat bahwa nilai signifikansi uji perbedaan dua rata- rata pada indikator translasi lebih besar dari  0,05, yaitu 0,72, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H diterima yang artinya rata-rata kemampuan translasi kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan translasi kelas kontrol. Walaupun berdasarkan skor rata-rata indikator translasi kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, tetapi berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kedua kelas. Sedangkan nilai signifikan uji perbedaan dua rata-rata pada indikator interpretasi lebih kecil dari  0,05, yaitu 0,02, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak yang artinya rata-rata kemampuan interpretasi kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan interpretasi kelas kontrol. Sehingga berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata dan skor rata-rata indikator interpretasi kedua kelas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan interpretasi kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan interpretasi kelas kontrol. No. Indikator Nama Uji Statistik Nilai Statistik Signifikansi Keterangan 1 Translasi Independent Samples T Test 0,36 0,72 Terima H 2 Interpretasi Independent Samples T Test 2,46 0,02 Tolak H 3 Ekstrapolasi Mann-Whitney -2,804 0,005 Tolak H

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis siswa eksperimen di salah satu SMP Negeri di Depok

9 47 208

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

Pengaruh Model Collaborative Problem Solving terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

22 57 161

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS).

0 2 25

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 1 39

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38