Gambar 2.1 Contoh masalah kontekstual kategori sekolahakademik
c. Masyarakat Publik Situasi yang terkait dengan kehidupan dan aktivitas masyarakat sekitar
dimana siswa tersebut tinggal. Sebagai contoh, semangka yang dijual di pasar dapat digunakan untuk memulai pembelajaran bangun ruang bola.
Beberapa soal kontekstual dapat dibuat mulai dari bentuk, berat, dan harga.
d. Saintifik Matematik Situasi yang berkaitan dengan fenomena dan substansi secara saintifik atau
berkaitan dengan matematika itu sendiri. Yang manakah yang luasnya terbesar?
41
Gambar 2.2 Contoh masalah kontekstual kategori saintifikmatematik
41
Zulkardi dan Ratu Ilma, loc.cit.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Ida Ayu Nyoman Alit Suarmei, dkk dalam penelitiannya “Penerapan Strategi
Pembelajaran Creative Problem Solving CPS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII-F SMP Negeri 9 Mataram
Tahun Ajaran 20122013.” CPS diterapkan dalam lima tahap yaitu tahap penemuan fakta, tahap penemuan masalah, tahap penemuan ide atau gagasan,
tahap penemuan solusi dan tahap penentuan pemecaham masalah. Penelitian ini menyebutkan bahwa penerapan strategi pembelaajaran CPS dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII-F SMP Negeri 9 Mataram.
2. Oktiana Dwi Putra Herawati, dkk dalam penelitiannya “Pengaruh
Pembelajaran Problem Possing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang”. Problem
possing merupakan pembelajaran yang menekankan pada untuk mengajukan soal atau permasalahan matematika berdasarkan informasi atau situasi yang
diberikan. Penelitian ini dan penelitian yang dilakukan Oktiana Dwi Putra Herawati, dkk sama-sama menggunakan masalah atau problem sebagai modal
pembelajaran. Hasil penelitian Oktiana Dwi Putra Herawati, dkk menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang
memperoleh pembelajaran problem possing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
C. Kerangka Berpikir
Dasar belajar matematika adalah mempelajari konsep. Konsep-konsep pada matematika merupakan satu kesatuan dan berkesinambungan. Untuk itu dalam
proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut secara tepat kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pengajaran pada
matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana hingga ke tahap yang lebih rumit. Hasil TIMSS dari tahun ke
tahun menunjukkan prestasi siswa Indonesia yang masih rendah. Hal ini disebabkan siswa hanya terbiasa menghafalkan dan menyelesaikan soal dengan