Hipotesis Statistik METODOLOGI PENELITIAN

terendah terdapat pada kedua kelas dengan nilai 25, artinya pemahaman konsep matematika perorangan tertinggi terdapat di kelompok eksperimen sedangkan pemahaman konsep matematika perorangan terendah terdapat di kedua kelas dengan nilai yang sama. Selain itu, berdasarkan rata-rata, penyebaran nilai pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas nilai rata-rata kelas kontrol 59,90. Hal tersebut menunjukan bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol. 2. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman konsep dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator, yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Skor pemahaman konsep matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan indikator disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.2 Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep No. Indikator Skor Ideal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Skor Rata- Rata Nilai Rata- Rata Skor Rata- Rata Nilai Rata- Rata 1. Translasi 4 3,14 78,50 2,84 71,00 2. Interpretasi 4 2,69 67,25 2,11 52,75 3. Ekstrapolasi 4 1,97 49,25 0,97 24,25 Tabel 4.2 merupakan tabel perbandingangan pemahaman konsep matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari tiga indikator pemahaman konsep yang diteliti. Masing-masing indikator pemahaman konsep memiliki skor ideal yang sama, yaitu 4. Pada kelas eksperimen, nilai rata-rata siswa pada indikator translasi adalah nilai rata-rata yang paling tinggi di atas indikator intepretasi dan ekstrapolasi. Nilai rata-rata siswa pada indikator translasi yaitu 78,50 yang artinya sebagian besar siswa kelas eksperimen sudah cakap dalam menggunakan kemampuan translasinya untuk menyelesaikan persoalan matematika. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada indikator ekstrapolasi adalah skor rata-rata yang paling rendah dibandingkan dua indikator lainnya. Nilai rata-rata siswa pada indikator ekstrapolasi yaitu 49,25. Hal ini menunjukkan bahwa hampir sebagian siswa kelas eksperimen masih kurang cakap dalam menggunakan kemampuan ekstrapolasinya dibandingkan kemampuan siswa terhadap dua indikator lainnya. Serupa dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol, nilai rata-rata siswa pada indikator translasi adalah nilai rata-rata yang paling tinggi di atas indikator intepretasi dan ekstrapolasi. Nilai rata-rata siswa pada indikator translasi yaitu 71,00 yang artinya sebagian besar siswa kelas kontrol sudah cakap dalam menggunakan kemampuan translasinya untuk menyelesaikan persoalan matematika. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada indikator ekstrapolasi adalah nilai rata-rata yang paling rendah. Nilai rata-rata siswa pada indikator ekstrapolasi yaitu 24,25. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas kontrol masih kurang cakap dalam menggunakan kemampuan ekstrapolasinya dibandingkan kemampuan siswa terhadap dua indikator lainnya. Secara lebih jelas perbedaan nilai rata-rata siswa berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam diagram berikut ini: Grafik 4.2 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep 78.5 67.25 49.25 71 52.75 24.25 20 40 60 80 100 Translasi Interpretasi Ekstrapolasi eksperimen kontrol

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis siswa eksperimen di salah satu SMP Negeri di Depok

9 47 208

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

Pengaruh Model Collaborative Problem Solving terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

22 57 161

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ta

0 3 11

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS).

0 2 25

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 1 39

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38