Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh Sig. 2-tailed pada output yang dihasilkan setelah pengolahan
data. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi ≤ α 0,05 maka H ditolak, yaitu rata-rata pemahaman
konsep matematika kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata pemahaman konsep matematika kelas kontrol.
Jika signifikansi α 0,05 maka H
diterima, yaitu rata-rata pemahaman konsep matematika kelas eksperimen sama dengan rata-
rata pemahaman konsep matematika kelas control.
B. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistiknya adalah : :
: Keterangan :
1
: rata-rata pemahaman konsep matematika kelas eksperimen
2
: rata-rata pemahaman konsep matematika kelas kontrol Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95 atau α = 5 .
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai pemahaman konsep matematika siswa ini dilakukan di SMP Negeri 206 Jakarta, yaitu kelas VII-6 sebagai kelas eksperimen dan kelas
VII-7 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen yang terdiri dari 31 orang siswa diajarkan dengan menggunakan model Creative Problem Solving
CPS sedangkan kelas kontrol yang terdiri dari 32 orang siswa diajarkan dengan model konvensional. Materi yang diajarkan selama penelitian adalah segiempat
persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan tes pemahaman konsep
matematika siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
1. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data hasil tes pemahaman konsep matematika yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Perbandingan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Kelas Eksperimen
Kontrol
Jumlah Siswa 31
32 Maksimum Xmaks
100 91,7
Minimum Xmin 25
25 Mean
69,89 59,90
Simpangan Baku S 20,18
16,22 Tabel 4.1 menunjukkan sebaran data pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol setelah dilakukan proses pembelajaran dengan model CPS pada kelas eksperimen. Rentang nilai pada kelas eksperimen yaitu 75 sedangkan pada kelas
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
F re
k u
en si
Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
kontrol yaitu 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa rentang kedua kelas tidak jauh berbeda. Nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas
eksperimen dengan nilai 100. Artinya pemahaman konsep matematika perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen.
Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh kedua kelas, kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 9,99.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata skor pemahaman konsep kelas eksperimen di atas rata-rata skor pemahaman konsep kelas kontrol. Simpangan baku skor
pemahaman konsep matematika kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, hal ini berarti rata-rata penyimpangan nilai siswa kelas
eksperimen dari nilai rata-rata kelasnya lebih besar dibandingan kelas kontrol, atau dengan kata lain nilai siswa kelas eksperimen lebih menyebar dibanding
kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan daftar distribusi frekuensi kelas eksperimen dan
kelas kontrol lampiran 21 dan lampiran 22 perbandingan persebaran data di kedua kelas dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan Skor Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan kurva di atas, terlihat bahwa nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 100, sedangkan nilai
terendah terdapat pada kedua kelas dengan nilai 25, artinya pemahaman konsep matematika perorangan tertinggi terdapat di kelompok eksperimen sedangkan
pemahaman konsep matematika perorangan terendah terdapat di kedua kelas dengan nilai yang sama. Selain itu, berdasarkan rata-rata, penyebaran nilai
pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas nilai rata-rata kelas kontrol 59,90. Hal tersebut menunjukan
bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol.
2. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator
Pemahaman konsep dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator, yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Skor pemahaman konsep matematika
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan indikator disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep
No. Indikator
Skor Ideal
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Rata- Rata
Nilai Rata- Rata
Skor Rata- Rata
Nilai Rata- Rata
1. Translasi
4 3,14
78,50 2,84
71,00 2.
Interpretasi 4
2,69 67,25
2,11 52,75
3. Ekstrapolasi
4 1,97
49,25 0,97
24,25 Tabel 4.2 merupakan tabel perbandingangan pemahaman konsep matematika
siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari tiga indikator pemahaman konsep yang diteliti. Masing-masing indikator pemahaman konsep
memiliki skor ideal yang sama, yaitu 4. Pada kelas eksperimen, nilai rata-rata siswa pada indikator translasi adalah
nilai rata-rata yang paling tinggi di atas indikator intepretasi dan ekstrapolasi. Nilai rata-rata siswa pada indikator translasi yaitu 78,50 yang artinya sebagian
besar siswa kelas eksperimen sudah cakap dalam menggunakan kemampuan