4. Hakikakat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Belajar
juga adalah proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
32
Selain itu, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.
33
Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana suatu organisas berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
34
Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu kativitas yang
merupakan proses mental, misalnya aktivitas berfikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan, mengungkapkan, dan lain-
lain. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan,
latihan, kegiatan praktik, membuat karya, apresiasi, dan sebagainya.
35
Dalam buku Strategi Pembelajaran, Wina Sanjaya menulis: Menurut Hilgard, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan
baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Sehingga belajar dianggap sebagai proses perubahan prilaku sebagai akibat dari pengalaman
dan latihan.
36
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu, sehingga perubahan inilah yang merupakan hasil belajar.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang
32
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. 2, h. 1.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 3, h. 68.
34
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Erlangga, 2011, h. 1.
35
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Bandung: Alfabeta, 2012, h. 85.
36
Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 110.
diperoleh dari serangkaian pengalaman yang dialaminya, sehingga merubah cara berpikir dan cara berinteraksi dengan orang lain.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkn manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya Winkel, 1996:51.
37
Selain itu, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
38
Hasil belajar ini seringkali digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
39
Selain itu, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada hakikatnya, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seperti bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
40
Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan seperti pengetahuan, pemahaman, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti etika, sikap, dan lain-lain.
41
Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Dalam
penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif saja. Kategori –kategori dalam ranah kognitif ini adalah:
42
1 Mengingat Knowledge Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah mengenali mengidentifikasi dan mengingat kembali mengambil. Proses
mengenali adalah mengambil pengetahuan
yang dibuatkan
dari memori
jangka panjang
untuk
37
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 45.
38
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 3.
39
Rusman, Op. Cit, h. 123.
40
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 3.
41
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 38.
42
Lorin W Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Jakarta: PustakaPelajar, 2010, Cet ke-1, h. 99.
membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan proses menginga tkembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memeori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian. 2 Memahami Comprehension
Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses kognitif
yang dilakukan siswa adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
3 Mengaplikasikan Application
Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Proses kognitif yang dilakukan siswa dalah mengeksekusi
atau melaksanakan dan mengimplementasikan. 4
Menganalisis Analysis Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunannya menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Proses
kognitif yang dilakukan siswa adalah membedakan, mengorganisasikan, dan mendekontruksikan.
5 Mengevaluasi Evaluation
Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan criteria dan standar. Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah memeriksa dan mengkritik.
Memeriksa ini dengan cara mengkoordinasi, mendeteksi, memonitor, dan menguji.
6 Mencipta
Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal. Proses
kognitif yang dilakukan siswa adalah merumuskan atau membuat hipotesis, merencanakan atau mendesain, dan memproduksi atau mengkontruksi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif, yaitu Receiving atau attending, responding atau jawaban,
valuing penilaian, organisasi, dan karakteristik nilai. Sedangkan hasil belajar
psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni gerakan refleks, keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar, keterampilan perseptual, kemampuan di bidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan berkomunikasi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa hasil belajar adalah perubahan perilaku, bertambahnya pengetahuan, dan kemampuan keterampilan
yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
43
1 Faktor internal faktor dari dalam diri siswa
Faktor yang berasal dalam diri siswa, yaitu: a
Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat
kegubagaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh
yang lemah, apalagi jika disertai pusing misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang atau tidak
berbekas. b
Aspek psikologis yang bersifat rohaniah Banyak faktor yang mempengauhi aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran adalah: tingkat kecerdasan intelegnsi siswa,sikap siswa,bakat siswa, minat siswa, dan motivasi
siswa. 2
Faktor eksternal faktor dari luar siswa Faktor eksternal siswa terdapat dua macam, yaitu:
a Lingkungan sosial
43
Muhibbin Syah, Op. Cit, h. 144-156.