Data Terdistribusi Normal dan Homogen

d Jawaban “setuju” S diberi nilai 2 e Jawaban “sangat setuju” SS diberi nilai 1 Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus: P = 100 Keterangan: P : Persentase respon siswa F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah responden Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada tabel 3.15 sebagai berikut: 23 Tabel 3.15 Kriteria Interval Data Nontes Interval Kriteria 81-100 Baik sekali 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat kurang

K. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Hipotesis alternatif Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan modul digital interaktif terhadap belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor. Hipotesisi nol H : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan modul digital interaktif terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor. 23 Piet A. Sahertian, Prinsisp dan Teknik Supervisi Pendidikan Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, h. 55-56. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab hasil penelitian ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum dari data yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest, posttest, dan angket.

1. Hasil

Pretest Hasil pretest yang diperoleh siswa kelas X-3 sebagai kelas kontrol dan kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dari penelitian ini dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Interval Kelas Kontrol Eksperimen 5 - 9 1 2 10 - 14 3 6 15 - 19 6 5 20 - 24 3 7 25 - 29 10 4 30 - 34 7 5 35 - 39 8 6 Jumlah 38 35 Perhitungan-perhitungan untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran 4A. Dari tabel di atas, diketahui bahwa pada interval nilai 5 – 9 terdapat 1 siswa 2,63 dikelas kontrol, sementara 2 siswa 5,71 di kelas eksperimen. Pada interval 10 - 14, di kelas kontrol terdapat 3 siswa 7,89 dan di kelas eksperimen terdapat 6 siswa17,14. Selanjutnya, terdapat 6 siswa 15,78 di kelas kontrol dan 5 siswa 14,28 di kelas eksperimen pada interval 15 - 19. Kemudian, pada interval nilai 20 – 24 terdapat 3 siswa 7,89 di kelas kontrol dan 7 siswa 20 di kelas eksperimen. Terdapat 10 siswa pada kelas kontrol 26,31 dan 4 siswa pada kelas ekperimen 11,42 yang mendapatkan nilai 25 - 29. Selanjutnya, terdapat 7 siswa 18,42 dari kelas kontrol yang memperoleh nilai 30 – 34 dan 5 siswa 14,28 dari kelas eksperimen. Pada interval terakhir untuk hasil pretest yaitu 35 – 39 diperoleh 8 siswa pada kelas kontrol 21,05 dan 6 siswa pada kelas eksperimen 17,14. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai permuasatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Pemusatan dan Penyebaran data Kelas Kontrol X – 3 Eksperimen X – 1 Nilai terendah 5 5 Nilai tertinggi 35 35 Median 27,5 22,71 Modus 28 21,5 Standar deviasi 8,55 9,49 Rata-rata 26,84 23,78 Perhitungan-perhitungan untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran 4A. Dari tabel di atas, diketahui bahwa pada kelas kontrol dan kelas ekperimen diperoleh nilai terendah sebesar 5. Untuk nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas ekperimen sebesar 35. Selain itu, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 27,5 sementara median untuk kelas eksperimen sebesar 22,71. Di kelas kontrol diperoleh modus atau nilai yang sering muncul yaitu 28, sementara di kelas ekperimen diperoleh modus yaitu 21,5. Nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 26,84 sedangkan rata-rata kelas ekperimen sebesar 23,78.

2. Hasil

Posttest Hasil posttest yang diperoleh siswa kelas X-3 sebagai kelompok kontrol dan kelas X-1 sebagai kelas ekperimen dari penelitian ini disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: