Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semanagt belajar seorang siswa. Selain itu
yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Dan
lingkungan yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluaga siswa itu sendiri.
b Lingkungan nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3
Faktor pendekatan belajar approach to learning Pendekatan belajar ini dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisisensi proses pembelajaran materi tertentu.
5. Pembelajaran Fisika
a. Karakteristik Konsep Suhu dan Kalor
Karakteristik dari konsep ini adalah memiliki materi yang padat, sehingga penyampaian konsep ini harus menarik, mudah dipahami, dan enak dibaca. Selain
itu, materi ini bersifat aplikatif artinya konsep ini mudah ditemukan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk divisualisasikan. Serta, materi
ini juga bersifat matematis karena pada materi ini terdapat banyak perhitungan matematis.
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Konsep Suhu dan Kalor
Standar kompetensi pada konsep suhu dan kalor adalah menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. Adapun kompetensi dasar
pada konsep ini, yaitu menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah, dan
menganalisis cara perpindahan kalor
.
c. Peta Konsep Suhu dan Kalor
Suhu dan kalor yang dipelajari pada tingkat SMA kelas X mencakup materi antara lain suhu, pemuaian, kalor, perubahan wujud zat, asas black, dan
perpindahan kalor. Seperti yang ditunjukkan oleh peta konsep dibawah ini:
Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu dan Kalor
d. Materi Konsep Suhu dan Kalor
1 Suhu
Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda atau ukuran jumlah kalor yang terkandung pada benda.
44
Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan memuai ketika dipanaskan. Alat yang dirancang untuk
dapat mengukur suhu atau temperatur disebut termometer.
45
Termometer yang tergolong kedalam termometer zat cair adalah termometer klinis, termometer
dinding, dan termometer maksimum minimum. Pada pembuatan termometer memerlukan titik acuan, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Saat ini kita
44
M. Achya Arifudin, Fisika Pelajaran Untuk SMAMA Jakarta: Interplus, 2007, h. 122.
45
Joko Sumarsono, Fisika Untuk SMA MA Kelas X Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009, h. 134.
mengenal ada 4 macam skala termometer, yaitu skala celcius, skala Fahrenheit, skala Reamur, dan skala Kelvin.
a Pemuaian
i. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian pada zat pada pada umumnya dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu perubahan suhu benda, karakteristik bahan, dan ukuran awal benda. Pemuaian
yang dialami zat padat diantaranya: Pemuaian panjang berbagai zat bergantung pada koefisien muai panjang.
Secara matematis pemuaian panjang dapat dinyatakan sebagai: =
= 1 +
Keterangan: = Pertambahan panjang m
= Panjang mula-mula m = Koefisien muai panjang bahan
o
C
-1
= Panjang akhir m = Perubahan suhu
o
C Bila benda padat berbentuk persegi panjang dipanaskan, terjadi pemuaian
dalam arah memanjang dan arah melebar. Pemuaian luas berbagai zat bergantung pada koefisien muai luas. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
= Keterangan:
= Pertambahan luas m
2
= koefisien muai luas
o
C
-1
atau = 2
= luas mula-mula m
2
Bila benda padat berbentuk balok dipanaskan, akan terjadi pemuaian dalam arah memanjang, melebar, dan meninggi. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut: =
Keterangan: = Pertambahan volume m
3
= koefisien muai volum
o
C
-1
atau = 3 = volume mula-mula m
3
ii. Pemuaian Zat Cair
Zat cair mengalami pemuaian volume lebih besar dibandingkan pemuaian volume zat padat.