Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kemiskinan dan MDGs

K e m i s k i n a n d a n K e s e h a t a n | 109 Strategi yang mempunyai dua muka tersebut, satu diantaranya adalah stategi penanganan kemiskinan melalui pengembangan masyarakat pengorganisasian masyarakat. 9.6 Kekeliruan Paradigmatik Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan kemiskinan yang selama ini terjadi memperlihatkan beberapa kekeliruan paradigmatik, antara lain : a. Masih berorientasi pada aspek ekonomi daripada aspek multidimensional. b. Lebih bernuansa karatif ketimbang produktivitas. c. Memposisikan masyarakat miskin sebagai obyek daripada subjek. d. Pemerintah masih sebagai penguasa daripada fasilitator.

9.7 Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Strategi yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut adalah sebagai berikut : a. Karena kemiskinan bersifat multidimensional, program pengentasan kemiskinan seyogyanya juga tidak hanya memprioritaskan aspek ekonomi tetapi memperhatikan dimensi lainnya. b. Untuk meningkatkan kemampuan dan menggiring produktivitas. c. Melibatkan masyarakat miskin dalam keseluruhan proses penanggulangan kemiskinan. d. Strategi pemberdayaan.

9.8 Kemiskinan dan MDGs

Millenium Development Goals MDGs yang akan berakhir pada 2015. Rumusan pembangunan dunia berisikan delapan target yang salah satu diantaranya adalah pengentasan kemiskinan ekstrem extreme poverty di seluruh dunia. Dalam laporan PBB, pada 2010, proporsi penduduk dunia yang hidup di bawah US 1,25 telah berkurang setengah dibandingkan dengan tahun 1990. Program pengentasan kemiskinan ekstrem telah mendapatkan kemajuan di sejumlah kawasan seperti Afrika, Asia Tengah, China dan India. Menjelang 2015, inistiatif untuk melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan ekstrem dan kelaparan di dunia sedang dilakukan oleh banyak negara. Kemiskinan di Indonesia saat ini telah berkurang secara signifikan semenjak era reformasi. Menurut data Susenas BPS, tingkat kemiskinan di Indonesia baik secara kuantitas maupun proporsi telah berkurang secara signifikan pada periode 2004-2012. Pada Februari 2004, terdapat 36,10 juta atau 16,66 penduduk Indonesia yang masih miskin. Jumlah 110 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N ini berkurang dan pada Maret 2011 menjadi 30,02 juta atau 12,49 dari total populasi Indonesia. Data BPS terakhir per September 2013 menunjukkan terdapat 28,59 juta atau 11,66 dari total penduduk di Indonesia. Selain target pada MDGs, Indonesia memiliki target pada RPJMN dimana pada akhir 2012 berada pada kisaran 10,5-11,5. Program percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia dilakukan dengan sinergisitas program kerjabaik di tingkat pusat maupun daerah. Di tingkat nasional, terdapat program pro-rakyat 4 kluster yang akan terus diefektifkan implementasi di lapangan. Kluster pertama terdiri dari program beras miskin Raskin, program keluarga harapan PKH, dan pendidikan gratis berupa bantuan operasional sekolah BOS. Selain itu juga di sektor pendidikan terdapat pemberian beasiswa siswa miskin BSM. Pada kluster kedua terdapat PNPM dan kluster ketiga ada program financial-inclusion melalui kredit usaha rakyat KUR. Kluster keempat terdiri dari program rumah murah dan sangat murah, angkutan murah, listrik murah, dan peningkatan kehidupan nelayan. Tantangan Indonesia dalam persoalan kemiskinan tidak hanya terbatas pada upaya membuat mereka yang tergolong kelompok miskin dapat naik kelas saja, tetapi pada saat yang bersamaan mencegah turunnya kelompok hamper miskin rentan jatuh ke dalam kelompok miskin. Pada APBN 2013, pemerintah bersama DPR telah menyepakati anggaran pengentasan kemiskinan sebesarRp. 115,5 triliun. Jumlah ini meningkat lebih dari 200 dibandingkan pada 2007 sebesar Rp. 53,1 triliun. Target pemerintah untuk terus menurunkan angka kemiskinan yang pada 2013 ditargetkan dapat diturunkan menjadi sekitar 9,5-10,5. Target penurunan angka kemiskinan telah menjadi agenda pembangunan dunia. Bahkan dapat dipastikan agenda pembangunan ini masih akan diteruskan dalam agenda pembangunan Post-MDGs 2015. Sekjen PBB Ban Ki-Moon menunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf untuk merumuskan agenda pembangunan Post- MDGs 2015. Dari serangkaian pertemuan baik yang dilakukan di New York, London, Monrovia dan Bali, rumusan agenda pembangunan dunia pasca MDGs masih akan mempertahankan agenda penghapusan kemiskinan ekstrem dan kelaparan di dunia. Bahan Diskusi Bagaimana cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia agar derajat kesehatan masyarakat juga meningkat ? Jelaskan pendapat Anda K e m i s k i n a n d a n K e s e h a t a n | 111 Rangkuman Kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya. Ada dua kategori tingkat kemiskinan, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Garis Kemiskinan GK merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Non Makanan GKNM. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin. Tantangan Indonesia dalam persoalan kemiskinan tidak hanya terbatas pada upaya membuat mereka yang tergolong kelompok miskin dapat naik kelas saja, tetapi pada saat yang bersamaan mencegah turunnya kelompok hamper miskin rentan jatuh ke dalam kelompok miskin Soal-Soal Latihan 1. Sebutkan kriteria masyarakat miskin ? 2. Sebutkan dan jelaskan strategi yang digunakan dalam metode community development ? 3. Jelaskan strategi yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan ? Tindak Lanjut Setelah memahami bab 9 sembilan dengan baik maka mahasiswa disarankan untuk melanjutkan ke bab 10 sepuluh. Daftar Bacaan Abdulsyani. 1994. Sosiologi: Skematika, Teori, danTerapan. Jakarta: Bumi Aksara. Singarimbun, Masri. 1987. Penduduk dan Perbuahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offside. Daldjoeni. 1981. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Bandung: Alumnu. Huraerah, James M. 2004. Sosiologi Dengan Membumi.. Jakarta: Erlangga. 112 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan ruang lingkup sosiologi, metode dalam sosiologi, proses-proses sosial, perubahan sosial dalam mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat, kependudukan dan kesehatan, kemiskinan dan kesehatan, keseimbangan lingkungan dan kesehatan, bencana dan kesehatan, gender dan kesehatan. Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan keseimbangan lingkungan dan kesehatan. Ruang Lingkup Materi: Bab ini berisi uraian tentang keseimbangan lingkungan, kesehatan, hubungan keseimbangan lingkungan dengan kesehatan, dan contoh lain masalah lingkungan terhadap kesehatan. Uraian : Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu. Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim memengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle menyatakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia Herimanto dan Winarno, 2010. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan tanah, iklim, topografi, sumber daya alam dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.

BAB 10. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN