K e s e i m b a n g a n L i n g k u n g a n d a n K e s e h a t a n
| 117
c. Peranan Manusia Dalam Menjaga Kesimbangan Lingkungan
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah
peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga
dan melestarikan daya dukung lingkungan Setiadi, 2006. Misalnya yang bersifat negatif, masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke
dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran
dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri. Misalnya yang bersifat positif, mengadakan
penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir
10.2 Kesehatan
a. Pengertian Kesehatan
Definisi Kesehatan berdasarkan UU No.23 Th 1992 mengacu pada definisi dari WHO, Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan pengertian kesehatan masyarakat menurut Winslow 1920, adalah adalah ilmu dan kiat untuk : 1 mencegah penyakit, 2
memperpanjang harapan hidup, dan 3 meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat, melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk :
1 sanitasi lingkungan, 2 pengendalian penyakit menular, 3 pendidikan hygiene perseorangan personal hygiene, 4 mengorganisir
pelayanan medis dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis dini dan pengobatan pencegahan, dan 5 membangun mekanisme sosial, sehingga
setiap insan dapat menikmati standar kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan.
Menurut Hendrik L. Blum 1974, terdapat empat faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu :
lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu
sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, sistem budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai
pengaruh paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat Gumilar, 2004.
118 |
S O S I O L O G I K E S E H A T A N
Gambar 10.1 Faktor-faktor Pengaruh Derajat Kesehatan Menurut Hendrik L.Blum
10.3 Hubungan Keseimbangan Lingkungan Dengan Kesehatan
Perkembangan epidemologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Bahwasanya
lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit sudah sejak lama diperkirakan orang Fox, 1960 yang dikutip oleh Soemirat dalam
bukunya. Misalnya dapat diambil contoh pada daerah lembab dan banyak genangan air di sekitar kita pasti ada tempat berkembang biak nyamuk
baik itu berpotensi menyebabkan penyakit malaria maupun demam berdarah, disitulah letak penyakit bisa muncul karena lingkungannya
tidak baik dan tidak bersih. Dalam konteks makanan yang kita makan banyak pedagang kaki lima yang berjualan tidak mengkondisikan dengan
lingkungannya sehingga tak jarang pula setelah memakan di tempat yang seperti itu bisa menimbulkan sakit perut.
Seorang tokoh kedokteran, Hippocrates 460-377, adalah tokoh pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungan dengan
fenomena alam dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara manusia
dengan lingkungan hidupnya. Ilmu yang mempelajari proses interakasi in disebut Ekologi dan secara khusus Ekologi Manusia, apabila perhatian
studi itu adalah manusia Boughey, 1973. Interaksi antara manusia dan lingkungannya sangatlah wajar mengingat bahwa manusia hidup berada
dalam ekosistem yang mengharuskannya berinteraksi dengan lingkungan sampai meninggal dunia.
Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya pendukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Unsur udara, air,
makanan, dan sandang yang diambil dari lingkungan hidupnya, namun proses interaksi itu tidak selalu medapatkan keuntungan, bahkan kadang-
kadang bisa mendapatkan kerugian, sebagai contoh jka manusia makan dan minum untuk menghilangkan rasa haus dan lapar namun jika terlalu
banyak atau terlalu sedikit dapat menimbulkan kelainan nutrisi, begitu
K e s e i m b a n g a n L i n g k u n g a n d a n K e s e h a t a n
| 119
juga jika makan tersebut mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut dapat berupa racu asli ataupun akibat
kontaminasi makanan tersebut dengan zat kimia yang berbahaya sehingga dapat terjadi keracunan atau penyakit.
a.
Proses Terjadinya Penyakit Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya interaksi antara
berbagai elemen yang saling mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon, menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat dalam
sebuah model yang pada akhirnya dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya, penyakit itu ditentukan
oleh tiga faktor pengaruh, yaitu Fox,1970:
A = Agentpenyebab penyakit
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda hidup, tidak hidup, energi, dan
lain sebagainya, yang dalam jumlah berlebih atau kurang merupakan sebab utama dalam terjadinya penyakit. Agent hidup
atau agent yang terdiri atas benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa, bakteri, rickettsia, dan virus menyebabkan penyakit yang
bersifat menular. Agent tak hidup dapat berupa zat kimia, zat fisis, kekuatan mekanis, faktor fisiologis, faktor psikologis, dan faktor
turunan. H = Hostpejamu
Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko untuk sakit. Element host ini sangat penting dalam proses
terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya, karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari aspek sosial ekonomi
budaya, keturunan, lokasi geografis, dan lainnya. Host juga akan sangat menentukan kualitas lingkungan yang ada dengan cara-cara
perlakuan yang berbeda-beda sesuai dengan taraf pengetahuan, sikap, dan budaya hidupnya.
Faktor penentu pada host dapat berupa faktor-faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir usia, jenis kelamin, bangsa,
keluarga, daya tahan natural juga faktor-faktor yang didapat setelah dilahirkan status kesehatan umum, status fisiologis, status
gizi, pengalaman sakit, stresstekanan hidup, kekebalan, perilaku host, dan perilaku lingkungan.
L = Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana
yang terbentuk akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi
120 |
S O S I O L O G I K E S E H A T A N
lingkungan udara
atmosfer, lingkungan
air hidrosfer,
lingkungan padat litosfer, lingkungan flora dan fauna biosfer, dan lingkungan sosial sosiosfer.
Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi yang menentukan
keadaan sehat atau sakit. Ia menggambarkanmemodelkan terjadinya penyakit sebagai batang pengungkit yang mempunyai
titik tumpu di tengah-tengahnya.
Gambar 10.2 Pengungkit Seimbang atau Keadaan
Sehat
Gambar 10.3 Empat Kemungkinan Keadaan Sakit
Model pada Gambar 2 merupakan model di mana pengungkit
berada dalam kondisi seimbang. Ini artinya, bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat. Sebaliknya, apabila resultan dari
interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang tidak
K e s e i m b a n g a n L i n g k u n g a n d a n K e s e h a t a n
| 121
seimbang, maka diperoleh keadaan yang tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan pada Gambar 3.
Keadaan ke-1 : A
memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit
miring ke arah A. Pemberatan A terhadap keseimbangan diartikan sebagai
agentpenyebab penyakit
mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host, misalnya terjadinya mutasi pada virus influenza.
Keadaan ke-2 : H
memberatkan keseimbangan, sehingga batang pengungkit
miring ke arah H. Keadaan seperti itu dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila
proporsi jumlah penduduk balita bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih peka terhadap penyakit anak.
Keadaan ke-3 :
Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya pergeseran kualitas lingkungan
sehingga A memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A
memasuki tubuh H dan menimbulkan penyakit. Contohnya, terjadinya banjir menyebabkan air kotor yang mengandung A
berkontak dengan masyarakat H, sehingga A lebih mudah memasuki H yang kebanjiran.
Keadaan ke-4 :
Ketidakseimbangan terjadi
karena pergeseran
kualitas lingkungan
sedemikian rupa
sehingga H
memberatkan
keseimbangan atau H menjadi sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya pencemaran udara.
Model Gordon ini selain memberikan gambaran umum tentang terjadinya penyakit pada masyarakat, dapat pula digunakan untuk
melakukan analisis dan mencari solusi terhadap permasalahan kesehatan.
10.4 Contoh Lain Masalah Lingkungan Terhadap Kesehatan