M a s a l a h S o s i a l
| 81
kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu atau kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap
norma-norma tersebut merupakan gejala abnormal yang merupakan masalah sosial. Sesuai dengan sumber-sumbernya tersebut, maka masalah
sosial dapat diklasifikasikan dalam empat kategori seperti di atas misalnya Soekanto, 2012:
a.
Faktor ekonomis, antara lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya;
b. Faktor biologis, misalnya penyakit;
c. Faktor psikologis, misalnya timbul persoalan penyakit syaraf
neurosis, bunuh diri, disorganisasi jiwa danseterusnya; d.
Faktor kebudayaan, misalkan menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan.
Seringkali suatu masalah dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu kategori. Misalnya, kemiskinan mungkin merupakan akibat
berjangkitnya penyakit paru-paru yang merupakan faktor biologis atau sebagai akibat sakit jiwa yang bersumber pada faktor psikologis. Atau
dapat pula bersumber pada faktor kebudayaan, yaitu karena tidak adanya lapangan pekerjaan dan seterusnya.
Klasifikasi yang berbeda, mengadakan pengolahan atas dasar kepincangan-kepincangan yaitu:
a. Warisan fisik physical beritage. Hal ini dapat dimasukkan ke dalam
masalah sosial yang disebabkan adanya pengurangan atau pembatasan- pembatasan sumber alam.
b. Warisan biologis, mencakup persoalan-persolan penduduk, misalnya
bertambah atau berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, migrsi dan sebagainya.
c. Warisan sosial, mencakup persoalan-persolan depresi, pengangguran,
hubungan minoritas
dengan mayoritas,
pendidikan, politik,
pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu-waktu terluang, kesehatan masyarakat dan seterusnya termasuk.
d. Kebijaksanaan sosial, dapat dimasukkan hal-hal seperti perencanaan
ekonomi, perencanaan sosial dan sebagainya.
7.3 Ukuran-Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah Sosial
Di dalam menentukan apakah suatu masalah-masalah problem sosial atau tidak, sosiologi mengunakan beberapa pokok persoalan
sebagai ukuran Soekanto, 2012, yaitu: a.
Kriteria utama suatu masalah sosial, yaitu tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-
kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang pertama
82 |
S O S I O L O G I K E S E H A T A N
dan pokok dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan.
Artinya, adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang
terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup. Ada bermacam-macam derajat perbedaan tersebut juga menyebabkan
terjadinya bermacam-macam masalah sosial, hal mana tergantung pula dari nilai-nilai sosial masyarakat yang bersangkutan dan juga
berhubungan erat dengan unsur waktu.
b. Sumber-sumber sosial masalah sosial. Secara sempit, masalah sosial
merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses
sosial. Jadi sebab-sebab terpenting masalah sosial haruslah bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang
bersifat sosial, akan tetapi juga pada sumbernya. Berdasarkan jalan pikiran yang demikian, maka kejadian-kejadian yang tidak bersumber
pada perbuatan manusia, bukanlah merupakan masalah sosial. Yang pokok di sini adalah bahwa akibat dari gejala-gejala tersebut,
baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial menyebabkan masalah sosial. Inilah yang antara lain menjadi ukuran bagi sosiologi.
c. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan
masalah sosial atau tidak. Ukuran tersebut bersifat relatif sekali. Dalam masyarakat merupakan gejala yang wajar jika sekelompok
warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut. Golongan kecil tersebut mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih besar
dari ornag-orang lain untuk membuat serta menentukan kebijaksanaan sosial.
d. Manifest sosial problems and latent sosial problems. Manifest sosial
problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat
terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan mana dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai
yang ada dalam masyarakat. Masyarakat pada umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang. Latent sosial
problems
juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, akan tetapi tidak diakui demikian halnya. Di sini sosiologi
tidaklah bertujuan untuk membentuk manusia-manusia yang bijaksana dan selalu baik dalam tindakan-tindakannya. Akan tetapi untuk
membuka mata agar mereka memperhitungkan akibat segala tindakannya.
e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial. Suatu kejadian yang
merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang
M a s a l a h S o s i a l
| 83
sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat, belum tentu merupakan masalah sosial.
Suatu problema yang merupakan manifest sosial problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat
diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent sosial problem
yang sulit diatasi, karena walaupun masyarakat tidak menyukainya, tetapi masyarakat tidak berdaya untuk
mengatasinya. Di dalam mengatasi problem tersebut, sosiologi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam problema
tersebut, sosiologi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua problema tersebut yang didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat,
sosiologi seharusnya mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang diterimanya sebagai gejala abnormal
yang mungkin dihilangkan atau dibatasi.
7.4 Beberapa Masalah Sosial Penting