Dampak Bencana BENCANA DAN KESEHATAN

126 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. 11.2 Jenis Bencana Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Pada dasarnya bencana dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: a. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. b. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. c. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

11.3 Dampak Bencana

Dampak adalah benturan, pengaruh, kerugian yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak bencana alam adalah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat Kementerian Sosial, 2008. Bencana dapat memberikan dampak positif dan negatif. Adapun dampak dari bencana tersebut antar lain: a. Dampak Positif Bencana 1. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Terkadang manusia akan ingat kepada Tuhan setelah mereka mendapat cobaan atau bencana. 2. Semangat gotong-royong Suatu sikap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. B e n c a n a d a n K e s e h a t a n | 127 3. Peningkatan kepedulian Kepedulian adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain. Bencana bisa menjadi sarana penyadaran kepada manusia untuk saling membantu satu sama lain. 4. Adanya wujud solidaritas atau bentuk kepedulian sesama disaat adanya bencana yang menimpa merupakan perilaku sosial yang berkembang di masyarakat pada umumnya. 5. Dampak ekonomi misal, adanya disribusi keadilan ekonomi dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan dan juga dapat bantuan dari luar negeri atas terjadi bencana-bencana tersebut. b. Dampak Negatif Bencana 1. Dampak Negatif Fisik a Pencemaran lingkungan, seperti Pencemaran air terjadi seiring dengan pencemaran limbah pertanian, industri, rumah rangga yang menimbulkan berbagai macam bibit penyakit sehingga tidak aman untuk dikonsumsi, pencemaran udara, dan sebagainya. b Kerusakan bangunan atau tempat tinggal masyarakat serta hilangnya harta benda. c Timbul penyakit atau penularan penyakit pada masyarakat di daerah bencana dan pengungsian. d Adanya luka pada fisik dan hilangnya nyawa akibat bencana. 2. Dampak Negatif Psikis Pada umumnya permasalahan psikologis, terdapat perbedaan antara individu dan antar kelompok individu. Secara umum, faktor-faktor berikut ini berpengaruh antara lain pertama, semakin tinggi skala bencana yang dialami, semakin besar tingkat pengalaman traumatik. Kedua, komplikasi bencana yaitu sejumlah bencana yang terjadi secara bersamaan atau secara beruntun. Misal: gempa bumi diikuti tsunami. Ketiga, faktor cuaca misalnya musim penghujan yang lebat beserta angin ribut. Keempat, pada umumnya bencana sosial misal konflik antar kelompok masyarakat, peperangan, terorisme menimbulkan dampak trauma yang lebih mendalam daripada bencana alam. Kelima, kelompok rentan terdiri dari wanita terutama ibu hamil, anak-anak orang lanjut usia, mereka yang memiliki kecatatan atau panyakit kronis Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Sosial, 2010. a Gangguan perilaku sedih Korban hidup mengemukakan keluhan-keluhan tentang sakit kepala, nyeri punggung, susah tidur, sering terbangun tiba-tiba, tidak nafsu makan, capek letih, atau gairah seksual menurun. Di sisi perilaku, korban hidup terlihat atau mengungkapkan 128 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N perasaan seperti menghindar untuk bergaul dengan orang lain, tidak mau bicara, sering lupa, putus asa, bosan, merasa tidak berharga, merasa gagal menyelamatkan diri sendiri atau keluarga, tidak peduli pada lingkungan sekitar, menunjukkan gejala ingin bunuh diri. b Gangguan amarah Gejala yang tampak korban hidup tidak mau berhubungan dengan orang lain, menyalahkan orang lain, menyerang orang lain, menyerang lingkungan, perilaku kasar, dan menyalahkan Tuhan. c Gangguan perilaku panik Ketika mendengar suara keras sedikit saja orang sudah lari dan ketika ada goyangan sedikit saja langsung lompat. Nafas tersengal-sengal setelah itu. d Gangguan perilaku trauma Anak-anak berpegang terus pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Mereka tidak berani ditinggal sendiri. Orang dewasa merasa ketakutan dan waspada terus menerus sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. e Gangguan perilaku kacau Orang mulai berteriak-teriak tanpa ada penyulut, termasuk juga meracau atau orang itu lari ke sana kemari tanpa tujuan. Ia mulai menangis tanpa kendali meskipun sudah ditenangkan. Atau ia marah-marah tanpa sebab dan ketika diajak bicara tidak mau mendengar. f Kecemburuan sosial Perasaan cemburu yang timbul terhadap orang lain yang status sosialnya berbeda dengan kita. Misalnya, kecemburuan mengapa bencana terjadi di daerah X bukan di daerah Y Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Sosial, 2010.

11.4 Penanggulangan Bencana