Tingkat Pendidikan Rendah Tingkat Kesehatan Penduduk Masih Rendah

92 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N 3. Depresi paska melahirkan Kehamilan yang terjadi pada saat remaja bisa beresiko tinggi mengalami depresi pasca melahirkan, Para gadis ini akan merasa down dan sedih setelah melahirkan bayinya. Depresi bisa menganggu pertumbuhan bayi yg baru lahir dan juga perkembagan remaja tersebut karena itu remaja harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang dipercayai. Solusi Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah angka pernikahan dini yaitu dengan menegasan UU terkait larangan melakukan menikah di usia dini. Selain itu, diperlukan sosialisasi UU tersebut kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat bisa memahami dan ikut andil dalam mensukseskan peraturan UU tersebut. Selain itu, sosialisasi tentang dampak bahaya pernikahan dini bagi kesehatan harus tetap dilakukan untuk mencegah angka kematian ibu dan anak akibat menikah di usia dini. Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif para remaja tentang kesehatan reproduksi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga guna mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Sasarannya adalah: a. Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan pernikahan pada usia remaja di bawah 19 tahun b. Meningkatnya penahanan dan upaya masyarakat, keluarga dan remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja c. Menurunnya jumlah kehamilan di usia remaja d. Menurunnya kehamilan pranikah

8.3 Tingkat Pendidikan Rendah

Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi sarjana tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain keluarganya. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan K e p e n d u d u k a n d a n K e s e h a t a n | 93 yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk. Pendidikan yang rendah juga memberikan dampak terhadap rendahnya pengetahuan terhadap kesehatan. Terbukti dengan adanya kasus malnutrisi di Indonesia ini selain karena faktor ekonomi, rendahnya pendidikan juga menjadi faktor penyebab tidak langsung. Ibu rumah tangga dengan pendidikan rendah kurang memahami bagaimana memberikan MPASI Makanan Pendamping ASI dan PASI yang tepat kepada bayinya. Solusi a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia gedung, laboratorium dll b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar guru dan dosen di lembaga pendidikan milik pemerintah d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah f. Mencanangan wajib belajar 9 tahun. g. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. h. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

8.4 Tingkat Kesehatan Penduduk Masih Rendah

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu karena pertumbuhan penduduk yang pesat, namun tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Sehingga menimbulkan masalah kemiskinan, dan Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan, karena penduduk miskin cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan tidak sehat. Serta ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan bergizi berdampak pada rendahnya gizi masyarakat terutama pada anak-anak. Solusi a. Peningkatan gizi masyarakat b. Pelaksanaan imunisasi c. Penambahan fasilitas kesehatan d. Penyediaan pelayanan kesehatan gratis 94 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N e. Pengadaan obat generik sehingga dapat terjangkau oleh kalangan bawah. f. Penambahan jumlah tenaga medis g. Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat h. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. i. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. j. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. k. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan l. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin Upaya pemerintah dalam penanganan masalah kesehatan Ibu dan anak a. Safe Motherhood gerakan sayang ibu Pemerintah indonesia dan UNICEF telah membuat kesepakatan untuk menurunkan tingkat kematian ibu di Indonesia yang merupakan prioritas nomer satu dalam persetujuan kerjasamanya. Aus AID mendanai program Safe Motherhood di empat provinsi dengan tingkat kematian ibu yang tinggi dan tidak dapet ditolerir, yaitu Jawa Barat, Banten, Maluku, dan Papua. Menaggapi tingginya tingkat kematian ibu melahirkan di provinsi- provinsi tersebut, program safe motherhood ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dan dinas- dinas pemerintah di tingkat kabupaten dan yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi tingkat kematian ibu, bayi dan balita. Program safe motherhood bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian ibu melahirkan di empat provinsi diatas dengan cara: 1. meningkatkan mutu dari, dan akses ke pelayanan perawatan kesehatan ibu dan bayi. 2. Mendukung jangkauan dan kapasitas bidan di desa dan dukun bayi. 3. Memberdayakan masyarakat untuk mengenali kesulitan- kesulitan selama masa kehamilan dan persalinan agar dapat mengambil tindakan tepat guna membantu ibu dan bayi. 4. Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam merencanakan, melaksanakan, mengelola dan mengawasi program persalinan yang aman. b. Making Pregnancy Saver MPS MPS bertujuan untuk menjamin agar Safe Motherhood tetap merupakan prioritas dalam agenda kesehatan dan pembangunan. Secara luas tujuan pragram safe motherhood sama dengan making pregnancy K e p e n d u d u k a n d a n K e s e h a t a n | 95 saver , yaitu melindungi dan mempromosikan hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban global dari kesakitan, kecatatan dan kematian sebagai akibat dari kehamilan, persalinan dan nifas. Namun making pregnancy safer WHO mengutamakan upaya sektor kesehatan, dengan memfokus pada intervensi yang efektif berdasarkan bukti- bukti ilmiah. Making pregnancy safer merupakan program pemerintah dalam peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, persiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran yang semuanya itu bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu AKI dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia adalah salah satu komitmen Departemen Kesehatan melalui penerapan Rencana Pengurangan Angka Kematian dan Kesakitan Ibu dan Bayi.

8.5 Kemiskinan