Definisi Sosiologi dan Sifat Hakikatnya

2 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N a. Metode percobaan dan kesalahan; b. Mempelajari atau mempergunakan efek dari metode pertama terhadap situasi yang biasa dihadapi; c. Persepsi dan investigasi visual terhadap alternatif aksi potensial; d. Mempelajari dengan pengamatan, didasarkan pada pengamatan terhadap usaha dan hasil aksi pihak-pihak lain; e. Imitasi, pengamatan dan peniruan terhadap perilaku pihak-pihak lain; f. Instruksi verbal dan penerimaan informasi verbal dari pihak-pihak lain; g. Pemikiran dan konfrontasi simbolis dari perilaku potensial dengan model realitas yang diadopsi; h. Pengambilan keputusan secara kolektif atas dasar pengamatan terhadap kenyataan yang dilakukan oleh orang banyak dalam kondisi- kondisi yang sama. Menurut Soekanto 2012, sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat. Banyak usaha-usaha, baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat non-ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah: a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif; b. Sosiologi bersifat teoritis yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan- hubungan sebab akibat, sehingga menjadi teori; c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama; d. Bersifat non-etis berarti bahwa yang dipersoalkan bukanlah buruk- baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

1.1 Definisi Sosiologi dan Sifat Hakikatnya

1.1.1 Definisi Sosiologi Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni pure science yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan applied science yang menyajikan cara-cara P e n g e r t i a n d a n M e t o d e - m e t o d e K e s e h a t a n | 3 untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi Horton dan Hunt, 1987:41. Sederhananya, sosiologi sociology adalah studi ilmiah mengenai perilaku sosial dan kelompok manusia. Sosiologi terfokus pada hubungan sosial; bagaimana hubungan tersebut mempengaruhi perilaku orang- orang; serta bagaimana masyarakat jumlah total dari keseluruhan hubungan tersebut berkembang dan berubah Schaefer, 2012. Subjek kajian sosiologi paling sulit dimengerti dan diramalkan karena perilaku manusia merupakan persilangan antara individualitas dan sosialitas. Sedangkan fokus bahasan sosiologi adalah interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik di antara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap, dan tindakan. Sosiologi tidak begitu menitik beratkan pada apa yang terjadi di dalam diri maanusia melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia. Sangat sukar untuk merumuskan suatu definisi batasan makna yang dapat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat dan hakikat yang dimaksud dalam beberapa kata dan kalimat. Penyelidikan berjalan terus dan ilmu pengetahuan berjalan terus ke arah pelbagai kemungkinan dan masih diperlukan pengertian yang pokok dan menyeluruh. Adapun beberapa definisi lain tentang sosiologi sebagai berikut Soekanto, 2012: a. Pittirin Sorikin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: 1. Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka mcam gejala- gejala sosial; 2. Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejal sosial dengan gejala-gejala non-sosial; 3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. b. Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. c. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial. d. J. A. A. Van Doorn dan C. J. Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sedangkan struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur- unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial norma-norma 4 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan- lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama. 1.1.2 Hakikat Sosiologi Apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya, meliputi Soekanto, 2012: a. Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian. Pembedaan tersebut menyangkut pembedaan isi, yang gunanya untuk membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang bersangkut-paut dengan gejala-gejala alam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan. b. Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi membatasi diri terhadap persoalan penilaian. Artinya sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikan petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni pure science dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai applied scince . Tujuan dari sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat. d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit. Artinya bahwa yang diperhatikannya adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya yang kongkrit. e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dan interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia. f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Ciri tersebut menyangkut soal metode yang dipergunakannya. g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia. P e n g e r t i a n d a n M e t o d e - m e t o d e K e s e h a t a n | 5 1.2 Obyek Sosiologi Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, obyek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Beberapa definisi masyarakat society sebagai berikut Soekanto, 2012: a. Maclever dan Page yang mengatakan bahwa: ”masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawsan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia”. b. Ralph Linton; ” masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas- batas yang dirumuskan dengan jelas”. c. Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang mengahailkan kebudayaan.

1.3 Metode-Metode dalam Sosiologi