Terjadinya Lapisan Masyarakat STRATIFIKASI SOSIAL

24 | S O S I O L O G I K E S E H A T A N c. Kelas yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat.

3.2 Terjadinya Lapisan Masyarakat

Terjadinya stratifikasi sosial atau sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1 Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya, 2 sistem pelapisan dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasan terbentuknya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-alasan yang dipakai berlainan bagi tiap-tiap masyarakat. Sistem pelapisan dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi formal. Menurut Soekanto 2012, sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Perbedaan kemampuan individu, kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dan diakui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu; b. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan; c. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan; d. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat organisasi; e. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang. Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat. Akan tetapi sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial tidaklah demikian. Sebagai pedoman untuk meneliti terjadinya stratifikasi sosial sebagai berikut: a. Sistem lapisan mungkin berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat. b. Sistem lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur sebagai berikut: 1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti penghasilan, kekeyaan, keselamatan, wewenang dan sebagainya; 2. Sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat presetise dan penghargaan; S t r a t i f i k a s i S o s i a l | 25 3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan; 4. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah-laku hidup, cara berpakaian, keanggotaan pada suatu organisasi; 5. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan; 6. Solidaritas di antara individu-invidu atau kelompok-kelompok yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat: a Pola-pola interaksi-interaksi struktur klik, keanggotaan organisasi, perkawinan dan sebagainya; b Kesamaan atau ketidaksamaan sistem kepercayaan, sikap dan nilai-nilai; c Kesadaran akan kedudukan masing-masing; d Aktivitas sebagai organ kolektif.

3.3 Sifat Sistem Lapisan Masyarakat