M a s a l a h S o s i a l
| 85
Demonstration effect yang sangat kuat dan seterusnya merupakan
masalah-masalah yang terjadi secara sosiologis, masalah tersebut antara lain dapat diurut-urutkan sebagai berikut:
a. Persoalan sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua,
terutama yang menjadi warga lapisan yang tinggi dalam masyarakat. Anak-anak dari orang-orang yang menduduki lapisan yang tinggi
dalam masyarakat biasanya menjadi pusat sorotan dan sumber bagi imitasi untuk anak-anak yang berasal dari lapisan yang lebih rendah.
b. Timbulnya organisasi-organisasi pemuda juga pemudi informal, yang
tingkah-lakunya tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya. c.
Timbulnya usaha-usaha generasi muda yang bertujuan untuk mengadakan
perubahan-perubahan dalam
masyarakat, yang
disesuaikan dengan nilai-nilai kaum muda. Usaha-usaha tersebut kemudian ditampung di dalam organisasi-
organisasi formal di mana dinamika sosial generasi muda mewujudkan dri dengan penuh. Ikut sertanya generasi muda dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat merupakan bagian dari suatu gejala yang lebih luas lagi perasaan tidak puas. Di dalam organisasi-organisasi itulah
terwujud cita-cita dan pola kehidupan baru, cita-cita tentang kebebasan dan spontanitas, aspirasi terhadap kepribadian dan lain sebagainya.
7.5 Pemecahan Masalah Sosial
Dewasa ini diketemukan cara-cara analisis yang lebih efektif, walaupun metode-metode lama yang terbukti tidak efektif, belum dapat
dihilangkan begitu saja. Hal ini disebabkan ilmu sosial pada umumnya belum sanggup untuk menetapkan secara mutlak dan pasti apa yang
merupakan masalah sosial yang pokok. Lagi pula pengaruh pemecahan masalah sosial tidak dirasakan dengan segera, tetapi setelah jangka waktu
yang cukup lama. Akhirnya perlu dicatat bahwa pasti ada reaksi terhadap metode-metode yang baru, karena masalah sosial menyangkut nilai-nilai
dan perasaan sosial. Akan tetapi walaupun ada kekurangan-kekurangan, namun penelitian terhadap masalah sosial terus berkembang. Metode-
metode yang digunakan antara lain Soekanto, 2012: a.
Metode preventif. Metode yang lebih sulit dilaksanakan, karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab
terjadinya masalah sosial. b.
Metode represif. Metode yang banyak digunakan, karena setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, bar diambil tindakan-
tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah sosial tidaklah semata-mata melihat
aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya. Sehingga, diperlukan
86 |
S O S I O L O G I K E S E H A T A N
suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi tadi secara
interdisipliner.
7.6 Perencanaan Sosial
Sebenarnya perencanaan sosial yang bertujuan untuk melihat jauh ke muka telah ada sejak dahulu dan telah pula dipikirkan oleh para
sosiolog. Aguste Comte misalnya, berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke muka serta untuk
mengendalikan tujuannya. Ward dengan menggunakan istilah social telesis
untuk menunjukkan pada arah yang dituju suatu masyarakat. Menurut sosiologi, suatu perencanaan sosial harus didasarkan pada
pengertian yang mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang modern dan komplek di mana dikenal
industri, peradaban kota dan selanjutnya. Selain itu harus pula ada pengertian terhadap hubungan manusia dengan alam sekitar, hubungan
antara golongan-golongan dalam masyarakat dan pengaruh-pengaruh penemuan-penemuan baru terhadap masyarakat dan kebudayaan. Suatu
perencanaan sosial haruslah didasarkan pada spekulasi pada keadaan yang sempurna. Perencanaan sosial dari sudut sosiologi merupakan alat untuk
mendapatkan perkembangan sosial. Yaitu dengan jalan menguasai serta memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta menciptakan tata tertib
sosial, melalui perkembangan masyarakat terjamin kelangsungannya. Kecuali itu perencanaan sosial bertujuan pula untuk menghilangkan atau
membatasi keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan material atau teknologi. Dewasa ini timbulnya masalah sosial disebabkan oleh
keterbelakangan di atas. Penyalahgunaan sumber-sumber alam, demoralisasi kehidupan keluarga, angka-angka kejahatan yang tinggi,
sakit jiwa, merupakan akibat keterbelakangan tadi. Jalan pertama yang harus ditempuh adalah dengan menyesuaikan lembaga-lembaga
kemasyarakatan dengan kondisi-kondisi kemajuan serta perkembangan teknologi yang ada. Setelah hal itu diatasi, barulah dapat diatasi
persoalan-persoalan yang menggangu masyarakat.
Menurut George A. Lunberg Soekanto, 2012, ketidaksanggupan untuk memecahkan masalah sosial disebabkan:
a. Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan kekuatan-
kekuatan –kekuatan yang membentuk hubungan antar manusia;
b. Kepercayaan bahwa masalah sosial dapat diatasi dengan semata-mata
mendasarkannya pada suatu keinginan untuk memecahkan persolan tadi, tanpa mengadakan penelitian-penelitian yang mendalam dan
objektif.
M a s a l a h S o s i a l
| 87
Menurut George A. Lunberg, kesukaran yang utama terletak pada kepercayaan umum bahwa hubungan-hubungan sosial tidak tunduk pada
penelitian ilmiah. Dan juga karena masyarakat percaya bahwa pemecahan-pemecahan masalah sosial telah diketahui dan tinggal
diterapkan saja. Kepercayaan tersebut keliru sekali, karena setiap masalah sosial harus diteliti agar diketahui faktor-faktornya supaya diketemukan
cara-cara untuk mengatasinya. Sedangkan menurut Ogburn dan Nimkoff, prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif adalah:
a. Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu sistem
ekonomi di mana telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia di bidang teknik dan ilmu pengetahuan dan suatu sistem
administrasi yang baik; b.
Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik; c.
Terdapatnya sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan sosial tersebut;
d. Adanya pimpinan ekonomis dan politik yang progresif.
Selanjutnya, untuk melaksanakan perencanaan sosial dengan baik, diperlukan organisasi yang baik. Yang berarti adanya disiplin di satu
pihak serta hilangnya kemerdekaan di pihak lainnya. Suatu konsentrasi wewenang juga diperlukan untuk merumuskan dan menjalankan
perencanaan agar perencaan tidak terseret oleh perubahan-perubahan tekanan atau kepentingan-kepentingan dari golongan yang sudah mapan.
Bahan Diskusi
Sebutkan dan jelaskan penyebab ketidaksanggupan untuk memecahkan masalah sosial ?
Rangkuman
Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan immoral,
berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Sebab itu masalah- masalah sosial tidak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan
ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan
dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor- faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.
Sosiologi mengunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu kriteria utama suatu masalah sosial, sumber-sumber sosial masalah
sosial, pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak, manifest sosial problems and latent
88 |
S O S I O L O G I K E S E H A T A N
sosial problems , perhatian masyarakat dan masalah sosial. Untuk
melaksanakan perencanaan sosial dengan baik, diperlukan organisasi yang baik. Yang berarti adanya disiplin di satu pihak serta hilangnya
kemerdekaan di pihak lainnya. Soal-Soal Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan beberapa pokok persoalan yang digunakan
sosiologi sebagai ukuran ? 2.
Sebutkan prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif ?
Tindak Lanjut
Setelah memahami bab 7 tujuh dengan baik maka mahasiswa disarankan untuk melanjutkan ke bab 8 delapan.
Daftar Bacaan
BKKBN. 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Pendidik Sebaya
. Jakarta: Direktorat Remaja dan Perlindungan hak-hak Reproduksi BKKBN.
Imron, A. 2012. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja: Peer Educator dan Efektifitas Program PIK-KRR di Sekolah
. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Kompetensi:
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan ruang lingkup sosiologi, metode dalam sosiologi, proses-proses sosial, perubahan sosial
dalam mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat, kependudukan dan kesehatan, kemiskinan dan kesehatan,
keseimbangan lingkungan dan kesehatan, bencana dan kesehatan, gender dan kesehatan.
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan kependudukan dan kesehatan. Ruang Lingkup Materi:
Bab ini berisi uraian tentang masalah kependudukan yang berhubungan dengan kesehatan, pernikahan di usia dini, tingkat pendidikan rendah,
tingkat kesehatan penduduk masih rendah, kemiskinan, kriminalitas, dan dampak migrasi.
Uraian:
Pengertian “Penduduk” secara umum adalah masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu. Dalam sosiologi sendiri,
penduduk merupakan kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Jadi, masalah kependudukan dapat diartikan
sebagai berbagai persoalan yang menyangkut masyarakat dalam ruang lingkup yang luas.
Masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial, karena masalah itu terjadi di lingkungan sosial atau masyakarat. Masalah
tersebut bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di negara maju maupun negara Indonesia yang sedang berkembang ini. Masalah-maslah
tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll. 8.1
Masalah Kependudukan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
a. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar dan ditambah dengan angka pertumbuhan penduduk yang pesat membuat banyak Negara khususnya
Negara berkembang di dunia mengalami kepadatan penduduk yang berlebihan. Kepadatan penduduk atau Density adalah jumlah rata-rata
BAB 8. KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN