2 Faktor Eksternal Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial. a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin
membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Lingkungan masyarakat tetangga atau teman-
teman seperjuangan, kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggu, misalnya. Akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa tersebut akan menemukan kesulitan-kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, pengelolaan keluarga, keluarga semua itu dapat memberikan dampak
baik atau buruknya terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.
b. Lingkungan Nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
29
Jadi kesimpulannya, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam diri siswa intern faktor yang datang dari luar diri siswa
ekstern, keduanya faktor tersebut selalu berkaitan sehingga telah menjadi satu kesatuan yang kompleks.
29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikandengan Pendekatan Baru, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001 h.135
D. Bidang Study Fiqih 1. Pengertian Fiqih
Fiqih fiqhu artinya faham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih fuqaha. Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syaria’at Islam yang diambil dari dalil-dalinya yang terperinci. Menurut Hasan Ahmad Al-Khatib: fiqhu Islami ialah sekumpulan hukum syara’ yang sudah
dibukukan dalam berbagai mazhab, baik dari mazhab yang empat atau mazhab lainnya.
30
Menurut Al-Jurnani menyebutkan bahwa fiqih menurut bahasa berati paham terhadap tujuan seseorang pembicara. Menurut istilah fiqih ialah mengetahui
hukum-hukum syara yang amaliah mengenai perbuatan, prilaku dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci.
31
Menurut Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i mendefinisikan tentang fiqih sebagai fiqih itu mengatahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi ulama,
fiqih diartikan dalam tentang suatu syara’ yang tertentu bagi perbuatan dan mukallaf seperti wajib, haram, sunnah, mubah, makhruh, sah, fasad, batal dan
sejenisnya.
32
2. Ruang lingkup Pengajaran Fiqih
Didalam pembahasan ilmu fiqih, fiqih juga mempunyai adanya ruang lingkup yang mencakup pembahasannya diantara lain adalah:
a. Ibadat didalam bab ibadah juga membicarakan mengenai permasalahan- permasalahan seperti thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, jenazah, jihad dan
lain sebagainya. b. Ahwalusy’ syakhshiyyah yang membahas tentang nikah, khitbah melamar,
mu’asyarah bergaul, nafaqah, thalak, khulu dan lain sebagainya c. Mu’amalat madaniyat bab ini membahas tentang buyu’ khiyar, riba, sewa
menyewa, utang-piutang, gadai dan lain sebagainya.
30
Zakiah darajat,op.cit,h.78
31
A. Dzajuli, Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan dan penerapan Hukum Islam, Jakarta kencana, 2010 h. 4
32
Ibid, h. 16
d. Mu’amalat maliyat status milik bersama, baitul maal, cara pengelolaan baitul maal, kepengurusan baitul maal dan lain sebagainya.
e. Jinayat Pelanggaran, kejahatan, qishash, hukuman mutad berzina dan lain sebagainya.
f. Murafat’at akhkamud dusturiyah Peradilan, hakim, gugatan, pembuktian dan ain sebagainya. dan Ahkamud dualiyah Kepala negara dan waliyul
amri, syarat menjadi kepala negara, musyawarah dan demoktrasi dan lain sebagainya.
33
3. Jama’qasar Dalam ruang lingkup fiqih ada beberapa pembahasan fiqih yang telah
dijabarkan diatas, penulis mengambil pembahasan mengenai ibadah didalam bab ibadahpun terdapat materi salat jama’qasar. Adapun pengertian jama’qasar yaitu
a. Pengertian Jama’ Pengertian jama’ menurut bahasa ialah salat yang dikumpulkan, sedangkan
menurut istilah ialah dua salat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu karena ada sebab-sebab tertentu. Contohnya salat dzuhur dan salat ashar dikerjakan
pada waktu dzuhur atau pada waktu ashar. b. Macam-macam salat jama’
Salat jama’ ada dua macam yaitu: a Jama’ taqdim
Jama taqdim ialah menjama atau mengumpulkan salat dikerjakan pada waktu yang lebih awal. Contohnya menjama salat dzuhur dan salat ashar
dikerjakan pada waktu zuhur atau menjama’ salat magrib dan salat isya’ dikerjakan pada waktu magrib
bJama’ takhir Jama’ takhir ialah menjama’ atau mengumpulkan salat dikerjakan pada
waktu yang akhir.Contoh menjama salat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar atau menjama salat magrib dan isya’ dikerjakan pada waktu
isya’.
33
Zakiah darajat,op.cit,h. 81