Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Artinya, sebelum diterapkanmetode pembelajaran demonstrasi kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru,siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode demonstrasi untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode demonstrasi ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Pertemuan dikelas eksperimen untuk praktek solatjama’ dan qasar jama, qasar di kelas eksperimen Siswa dalam khusuanmenjalani solat jama’qasar dan qasar. Hal ini terbukti diadakannya praktek solat jama’qasar dan jama,qasar. Sebelum siswa menerapkan guru terlebih dahulu mengevaluasikan mereka denganmengkait-kaitkan peristiwa dikehidupan sehari- hari. Guru mengevaluasikannya. sebelum mereka memulai praktek, guru memberikan petunjuk solat apa yang akan mereka laksanakan. Misalnya guru memberikan contoh dengan pertanyaan lisan dan siswa mendengerkan pertanyaan yang diberikan oleh guru, seperti “Kalian melakukan solat jama’ karena sedang dalam perjalanan, kalian menggabungkan salat zuhur dengan ashar pada waktu ashar. Salat yang kalian lakukan itu salat?. Lalu siswa menjawab dengan cepet dan suara lantang “salat jama takhir”. Pada saat itu juga siswa melakukan solat jama’takhir didepan teman-temannya. Begitupun seterusnya dihari berikutnya. Pertemuan dikelas kontrol guru tidak menerapkan metode demonstrasi, akan tetapi siswa kontrol pun diberi perlakukan hal yang sama untuk mempraktekan solat tersebut, tujuannya adalah agar siswa dapat menerapkan dikehidupan sehari-hari, jadi tidak kelompok eksperimen saja yang bisa menerapkan solat itu, akan tetapi kelompok kontrol pun bisa. Walaupun secara garis besar kelompok kontrol tidak diberi arahan terlebih dahulu oleh guru. Disinilah akan terdapat perbedaan antara siswa yang diberi perlakukan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberi perlakukan. Solatnya pun akan terlihat ketika mereka mulai takbiratul ihram hingga selesai. Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberikan perlakukan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberikan perlakukan terlebih dahulu pada mata pelajaran jama’, qasar dan jama’qasar.

E. Data Hasil Observasi Nilai Praktek Siswa

Observasi dilakukan ketika saat penelitian proses belajar mengajar sebagai pengamatan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat kemampuan siswa terhadap praktek ibadah salat jama’, qasar dan jama’qasar dengan menggunakan metode demonstrasi dan tidak menggunakan metode demonstrasi Pertemuan pertama pengamatan praktek ibadah salat dikelas eksperimen dengan materi jama dan tahap prakteknya guru membuat kelompok yang terdiri dari lima orang satu kelompok, mengapa demikian? Karena, jika praktek ibadah dilakukan dengan sendiri-sendiri khawatir memakan waktu yang banyak, jadi atas pertimbangan peneliti dengan guru pamong sebagai observer praktek salat pun dilakukan secara berkelompok. Perolehan hasil pertemuan pertama dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini, dan penyebaran data dapat dilihat pada lampiran. 13 Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Ekperimen Kelompok Total skor Persentase Keterangan 1 Jama’taqdim 33 82 Sangat Baik 2 Jama’ takhir 32 80 Sangat Baik 3 Qasar 29 72,5 Baik 4 Qasar 33 82 Sangat baik 5 Jama qasar 34 85 Sangat baik 6 Jama qasar 30 75 Baik Rata-rata 32 80 Sangat Baik Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Kontrol Kelompok Total skor Persentase Keterangan 1 Jama’taqdim 27 67,5 Cukup 2 Jama’ takhir 28 70 Baik 3 Qasar 28 70 Baik 4 Qasar 29 72,5 Baik 5 Jama’qasar 26 65 Cukup 6 Jama’takhir 28 70 Baik 13 Lampiran 27 Rata-rata 27 69 Cukup Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dibimbing guru dengan metode demonstrasi mendapatkan perolehan rata-rata 32 dan persentase 80 hal itu menyatakan sangat baik atau berhasil, sedangkan kelas kontrol mendapatkan perolehan rata-rata 27 dan persentasenya 69 dengan kriteria cukup, hal ini menyatakan kelas yang dibimbing oleh guru menggunakan metode demonstrasi sangat berpengaruh dengan adanya penggunaan metode deomstrasi sedangkan kelas yang tidak dibimbing namun untuk kriteria 69 memperoleh hasil yaitu cukup dalam arti kelas yang tidak sama sekali guru menerapkan demonstrasi dinyatakan tidak berhasil hal ini tidak senada dengan hasil patokan ketercapaiannya tingkat keberhasilan, jadi jelas terdapat perbedaan antara siswa yang dibimbing menggunakan metode demonstrasi dengan sisiwa yang tidak dibimbing menggunakan demonstrasi dan untuk mengukur keberhasilan siswa telah mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal dan untuk perolehan nilai 70 dengan kriteria baik dijadikan sebagai patokan ketercapaian. Pada pertemuan pertama, guru tidak membentuk kelompok, akan tetapi guru mempersilahkan kepada siswa siapa saja yang akan mempraktekkan duluan, dan selanjutkan guru membentuknya dengan cara memanggil siswa lewat absen untuk yang maju dan mulai mempraktekkan. Kemudian guru pun menjelaskan mekanisme sistem penilaian untuk praktek ibadah salat jama’qasar. Berikut ini adalah langkah-langkah observasi yang dilakukan oleh peneliti. 1. Siswa diberikan arahan dalam melakukan praktek. 2. Peneliti memberikan ketegasan untuk tidak melihat buku kembali ketika melafadzkan niat salat dan selalu tertib. 3. Peneliti memberitahukan apa saja yang dinilai selama proses praktek berlangsung. 4. Setelah proses pembelajaran berlangsung peneliti meminta buat teman-teman yang lain untuk selalu bersiap-siap. Pada saat melakukan treatment, peneliti menilai siswa dalam praktek ibadah salat jama’, qasar. Para siswa sangat senang melakukan praktek ibadah salat,

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi Eksperimen)

0 11 193

Pengaruh Pemamfaatan program adobe flash terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep energi bernuansa nilai : kuasi eksperimen di mts islamiyah ciputat

1 7 85

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Upaya peningkatan minat belajar fiqih melalui strategi pembelajaran crossword puzzle di MTS Islamiyah Ciputat: penelitian tindakan kelas di MTs Islamiyah Ciputat

10 57 183