Hasil Observasi Aktivitas Siswa
75,3 dan kelas kontrol X = 70,5 Sedangkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai t
hitung
= 5, 39 dan t
tabel
0,05 = 1,69. Sehingga t
hitung
5,39 1,69.
Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi melibatkan siswa lebih aktif, mampu mempraktekan ibadah salat jama’ qasar,
mampu mengutarakan pendapatnya dan dapat menimbulkan jiwa kepimpinan dan tanggung jawab yang tinggi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor hasil praktek siswa yang menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang
tidak menggunakan metode demonstrasi. Hal ini menunjukan pengaruh yang signifikan pelaksanaan metode demonstrasu di kelas eskperimen mendapatkan
nilai rata-rata 30 persentase 76 dan kelas kontrol mendapatkan 26 persentase 65.
Artinya, pada kemampuan awal, ketika saat melakukan eksperimen dan kelompok kontrol masih diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode
ceramah kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih rendah dari kelompok kontrol. Akan tetapi, setelah kelompok eksperimen diajarkan dengan
menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah.
Sebelum diterapkannya metode pembelajaran dengan metode demonstrasi kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, setelah diterapkannya metode demonstrasi untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif, lebih berani
dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya adalah siswa lebih semangat dengan metode
demonstrasi, berani, menjadi jiwa pemimpin dan semangat dan mengurahi rasa bosen.
Pada penilaian praktek siswa antusias sekali untuk maju dan mempraktekan lebih awal, terciptanya semangat untuk belajar, belajar pun tidak merasakan
bosen, sebagian besar siswa-siswi lebih cepat hafal untuk niat salat jama’qasar
tersebut, walaupun tidak semua ada beberapa siswa yang sulit untuk melafadzkan niat. Akan tetapi, guru harus siap siaga untuk membantunya.
Sebagaimana hasil yang terdapat pada tabel 3.3 diatas, maka dijelaskan bahwa Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode ceramah pada konsep jama’, qasar dan jama’qasar.