Ruang lingkup Pengajaran Fiqih

Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapa kamu men-qasharmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. Qs. An-nisa 101 36 Ayat ini menunjukan bahwa mengqasar salat itu disyari’atkan ketika dalam keadaan takut.Adapun niat salat qasar yaitu: Niat qasar zuhur ُا َﺻ ﱢﻠ ْر َﺿ ﱡظ ﻟ ﺎ ِر َر ْﻛ َﻌ َﺗ ِﻧ َﻘ ْﺻ ًر َﻌ َﻟﺎ ﻰ Artinya: “Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.” Niat qasar Asar ُا َﺻ ﱢﻠ ْر َﺿ ﻟ ﺎ ْﺻ َﻌ ِر َر ْﻛ َﻌ َﺗ ِﻧ َﻘ ْﺻ ًر َﻌ َﻟﺎ ﻰ Artinya: “Aku niat salat fadhu asar dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.” f. Salat yang Boleh Diqasar Salat yang boleh diqashar ialah salat yang berjumlah empat rakaat magrib tidak dapat diqashar, karena jumlah rakaatnya kurang dari empat. g. Salat Jama’ Qasar Salat jama’qasarialah salat yang pelaksanaannya di samping jama’ juga di qasar, baik dalam jama’ taqdim maupun dalam jama’ takhir. Salat yang semula empat rakaat zuhur, asar dan isya’ dikerjakan dua rakaat, tidak ada selingan antara kedua salat yang dijama’kan. Adapun contoh niat salat jama’ qasar ialah sebagai berikut: Niat salat zuhur qasar jama’ taqdim. ُا َﺻ ﱢﻠ ﻲ َﻓ ْﺮ َض ﱡﻈ ﻟ ا ِﺮ َر ْﻛ َﻌ َﺘ ِﻦ َﻗ ْﺼ ْﺮ َو ا َﻣ ْﺠ ُﻤ ْﻮ ًﻋ ِا ﺎ َﻟ َﻌ ﻟ ا ْﺼ ِﺮ َﻌ ﺎ َﻟ ﻰ 36 Ibid, h. 96 Artinya: “Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar jama’ taqdim beserta salat asar karena ta’ala.” E. Hasil Penelitian yang Relevan Ada banyak hasil yang penelitian berupa skripsi para mahasiwa yang memuat mengenai menggunakan metode dan hasilnya adalah ada yang bersifat positif dan ada juga negatif. Dalam hal ini metode yang penulis pilih adalah metode demonstrasi yang banyak digunakan oleh guru Madrasah dalam menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sebagai salah satu contoh adalah skripsi saudari Maria Ulfah 809011000161 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dengan Jurusuan Pendidikan Agama Islam tahun 2011, dengan judul skripsi “Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa” mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah Jakarta, yang menyimpulkan bahwa metode demonstrasi itu sangat sesuai dengan metode pembelajaran aktif yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, metode demonstrasi ini juga turut mendukung prestasi belajar kemudian dalam penelitian yang menjadi acuan ini skripsi ini hanya menggunakan metodologi penelitian angket. Dengan demikian hasil penelitian ini mendapatkan nilai yang positif sebagai efektifitas dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Namun terjadinya perbedaan antara penelitian dengan si penulis, bahwasannya penulis lebih mengkhususkan kepada pengaruh metode tersebut dengan keberhasilan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih, peneliti lebih melihat adakah pengaruh yang signifikan antara metode demonstrasi dengan hasil belajar siswa? artinya penulis lebih mengepankan hasil belajar siswa, senada dengan metode yang sama-sama menggunakan metode demonstrasi penulis mengambil metode demonstrasi karena hal ini telah diuji cobakan oleh peneliti lain bahwa metode demonstrasi sangat efektif untuk pembelajaran fiqih khususnya dengan mata pelajaran yang lebih condong dengan nilai praktek. Hasil relevan yang kedua yaitu Istikhoroh yang berjudul “efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 1 Ciputat” menyatakan terdapat hubungan yang sedang atau cukup tersebut dinyatakan dengan adanya korelasi variabel efektivitas metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa melalui koefisien determinasi KD. Diketahui pula koefisien determinasnya adalah 16 atau dalam presentase= 16. Hal ini mencerminkan bahwa efektifitas metode demonstrasi hanya dapat memberikan kontribusi atas peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI sebesar 16. , Hasil penelitian relevan yang ketiga yaitu Rahmy Lestari “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi fiqih di MTs Al- Hidayah. Dimana taraf signifikas 5 yaitu 0,374, taraf signifikan 1 yaitu 0,478, hasil dari r hitung yaitu 2,9 dapat disimpulkan bahwa menyatakan terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar dalam bidang study tayamum. Hal ini senada dengan penulis namun berbeda variabel yang kedua peneliti membahas prestasi dengan melihat rapot sedangkan penulis meneliti hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi dan penulis menggunakan jenis penelitiannya sebgai quasi eksperimen sedangkanpeneliti menggunakan jenis penelitian korelasi. Karena skripsi ketiga ini menggunakan metode korelasi hanya menyebarkan angket saja, maka hasilnya berupa hubungan metode demonstrasi dengan prestasi yang melihat dengan nilai rapot siswa. hal ini menunjukan bahwa pengaruh metode demontrasi ini sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi siswa. Begitupun dengan skripsi penulis, menggunakan metode demonstrasi ini sangat efektif dan sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi belajar siswa dan akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Setidaknya terdapat beberapa keterkaitan yang relevan antara penelitian penulis yang berjudul “Pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa”. Dengan hasil penelitian ketiga diatas telah diuraikan dan dijelaskan yang terkaitan dengan hasil penelitian yang relevan. F. Kerangka Berfikir Metode demonstrasi merupakan salah satu metode terbaik yang digunakan dalam penyampaian materi bahan ajar Pendidikan Agama Islam. Pada mata pelajaran fiqih khususnya didalam bidang tersebut banyak hal-hal yang memang harus menggunakan metode demonstrasi. Problem fundamental dalam konteks metode atau strategi pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kebanyakan guru masih menggunakan metode tradisional, bahkan bisa dikatakan mereka kurang kreatif dan inovatif, mengingat metode yang dipakai masih sangat konservatif. Metode-metode yang disampaikan oleh para guru dalam proses pembelajaran di sekolah telah membuka jurang pemisah antara pendidik dan peserta didik. Dengan metode demonstrasi ini dimana seorang siswa harus lebih fokus memperhatikan dengan baik peragaan yang diperagakan oleh guru. Berdasarkan pengertian-pengertian metode demontrasi di atas banyak hal-hal positif yang didapat oleh siswa seperti contohnya siswa mudah paham apabila pelajaran tidak hanya menggunakan teori saja tetapi juga mempraktikan. Dan banyak pula yang didapat dari sisi positifnya dalam penggunaan metode demonstrasi ini, siswa lebih banyak berpusat kepada guru, lebih aktif dalam peragaan, sehingga para siswa lebih banyak pengalaman tersendiri dari hasil praktek tersebut. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersedian fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Pada pelaksaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Minat siswa terhadap materi pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, bahwa guru berkewajiban untuk sampai kepada tujuan pembelajaran siswa. G. Pengajuan Hipotesis Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan siswa yang menggunakan metode ceramah H I : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat. Adapun waktu yang digunakan penelitian ini adalah pada tahun ajaran 20122013. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Hari tanggal Tahap pertemuan Kelas ruang Senin, 11 November 2013 Meminta izin untuk penelitian kepada pihak sekolah Di ruang kepala sekolah MTs Islamiyah Ciputat Selasa, 12 November 2013 Uji coba soal instrument penelitian Di kelas VIII Rabu, 13 November 2013 Pretest Eksperimen-Kontrol Di kelas VII b dan VII a Jum’at, 15 November 2013 Pertemuan 1 di kelas eksperimen VII b Senin, 18 November 2013 Pertemuan 1 di kelas kontrol VII a Rabu, 20 November 2013 Pertemuan 2 di kelas eksperimen dan kontrol VII b dan VII a Jum’at, 22 November 2013 Pertemuan 3 di kelas eksperimen VII b Senin, 25 November 2013 Pertemuan 3 di kelas Kontrol VII a Selasa, 3 Desember 2013 Posttest eksperimen-kontrol Di klelas VII b dan VII a

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu desain ini mempunyai kelompok kontrol dan eksperimen, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksaan eksperimen. 1 Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran demonstrasi dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group pretest-posstest design. Hanya saja desain ini kelompok eksperimen dan kontrolnya tidak dipilih secara random 2 .Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian Tabel 3.2 Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design Kelompok Tes awal Perlakuan X Tes akhir Eksperimen T 1 X T 2 Control T 3 - T 4 Keterangan : T 1 : Pretest Kelas Eksperimen T 2 : Pretest Kelas eksperimen T 3 : Posttest Kelas control T 4 : Posttest Kelas control X : Pembelajaran Fiqih menggunakan metode demonstrasi - : Pembelajaran Fiqih tidak menggunakan metode.

C. Variabel penelitian

Menurut Hactch dalam Sugiyono, variabel adalah sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. 3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Fiqih, sehingga variabel bebasnya adalah metode demonstrasi. 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 114 2 Ibid, h. 116 3 Ibid, h. 60 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni variabel independen bebas dan variabel dependen terikat 1. Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat 2. Variabel dependen terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen Bebas : Metode Pembelajaran Demonstrasi 2. Variabel Dependen Terikat : Hasil Belajar Siswa. 4

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini yang menjadi suatu targetnya adalah siswa kelas VII MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 99 siswa dalam satu kelas terdapat 33 siswa 5

2. Sampel

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi. 6 Sampel yang digunakan penelitian yaitu teknik Sampling Purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan tertentu 7 . Jadi pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan guru, guru memberikan dua kelas yang terdiri dari dua kelompok yaitu: 1. Kelompok eksperimen, sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas VII-II yang berjumlah 33 siswa. 2. Kelompok kontrol, sampel yang terpilih sebagai kelompok kontrol adalah siswa kelas VII-I yang berjumlah 33 siswa. 4 Ibid, h. 61 5 Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka cipta, 2010, h. 118 6 Ibid, h. 121 7 Sugiyono, Op.cit, h. 124

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini dua macam yaitu: instrumen tes dan instrumen non tes. 1. Instrumen Tes Tes tertulis berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest adalah bahan- bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para peserta didik. Kisi-kisi instrumen tes terdapat dalam lampiran. 2. Instrumen Non Tes Dalam instrumen non tes yang digunakan yaitu lembar observasi ini terdiri dari tiga yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dam lembar observasi praktek ibadah terdapat dalam lampiran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa kegiatan, yaitu dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, lembar observasi untuk pengamatan dalam melakukan praktek solat dan test yang bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak terhadap hasil belajar. 1. Instrumen Tes. Data dalam penelitian yang berupa alat tes sebelum diberikan kepada siswa harus diketahui terlebih dahulu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan kepada siswa untuk diambil datanya. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilhan ganda yang berjulah tiga puluh soal untuk mengukur kemampuan pelajaran Fiqih siswa. Sebelum digunakan soal tes tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan kurikulum satuan pendidikan untuk tingkat MTs b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan indikator pembelajaran Fiqih c. Membuat soal insrumen sesuai dengan kisi-kisi instrumen d. Instrumen yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi e. Melaksanakan uji coba insrumen penelitian f. Analisis validitas dan reliabilitas Tes berperan untuk menjaring konsep awal konsep akhir siswa sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasrakan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada aspek solat aspek solat ini pun dikhususkan yaitu solat jama’, qasar dan jama’qasar pada kelas VII. Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal memperlihatkan indikator pembelajaran, indikator butir soal atau indikator penjabaran dan nomor soal yang diperlihatkan pada tabel 3.3 dan dapat dilihat pada lampiran 8 Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrumen Test No Indikator pembelajaran Penjabaran Indikator Nomor soal 1. • Mengetahui pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar 1. Menjelaskan pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar 2. Menentukan salat jama 3. Menyebutkan jumlah rakaat qasar 4. Menentukan waktu dan jumlah rakaat salat jama’ qasar 29, 30, 23 1 17, 4 5, 10, 6, 7, 27 2. • Menyebutkan macam-macam salat jama’, qasar dan jama’qasar 5. Menetukan menjama’ salat zuhur dan asar 6. Menentukan dua salat dan dikerjakan pada salat yang kedua 18 2 8 Lampiran 7

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi Eksperimen)

0 11 193

Pengaruh Pemamfaatan program adobe flash terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep energi bernuansa nilai : kuasi eksperimen di mts islamiyah ciputat

1 7 85

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Upaya peningkatan minat belajar fiqih melalui strategi pembelajaran crossword puzzle di MTS Islamiyah Ciputat: penelitian tindakan kelas di MTs Islamiyah Ciputat

10 57 183