ii. Sebesar Rp 42.500 empat puluh dua ribu lima ratus
rupiah per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
iii. Sebesar Rp 59.500,- lima puluh sembilan ribu lima ratus
rupiah per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari
Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5 lima persen dari 45 empat puluh lima
persen gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang IIIa dengan masa kerja 14 empat belas tahun per bulan,
dibayar oleh Pemerintah. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 sepuluh
setiap bulan.
c. Pelayanan
1. Jenis Pelayanan
Ada 2 dua jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN, yaitu berupa pelayanan kesehatan manfaat
medis serta akomodasi dan ambulans manfaat non medis. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas
Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
2. Prosedur Pelayanan
Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama- tama harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama. Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus
dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
3. Kompensasi Pelayanan
Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis
sejumlah Peserta, BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa: penggantian uang tunai,
pengiriman tenaga kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan
untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi. 4.
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua
Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing.
d. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas 2 dua jenis, yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan
manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan
dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan
medis. Manfaat Akomodasi Rawat Inap jika dijabarkan sebagai berikut:
1. Ruang perawatan kelas III bagi:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan
b. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta
bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
2. Ruang Perawatan kelas II bagi:
a. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai
Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;
b. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang
setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;
c. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang
setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;
d. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 satu setengah kali penghasilan tidak kena
pajak dengan status kawin dengan 1 satu anak, beserta anggota keluarganya;
e. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta
bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II;
3. Ruang Perawatan kelas I bagi:
a. Pejabat Negara dan anggota keluarganya;
b. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai
negeri sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;
c. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang
setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;
d. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang
setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;
e. Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota
keluarganya; f.
Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan;
g. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah diatas 1,5 satu setengah sampai dengan 2 dua kali
penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 satu anak, beserta anggota keluarganya; dan
h. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta
bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.
2.1.7. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit
A. Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Program JKN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional,
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan berupa
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan Permenkes 712013 pasal 2.
Berikut peneliti akan fokus dalam menjabarkan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan berdasarkan Permenkes No.
71 tahun 2013. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan terdiri dari:
a. klinik utama atau yang setara;
b. rumah sakit umum; dan
c. rumah sakit khusus.
Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan meliputi Permenkes 712013 pasal 20:
a. administrasi pelayanan;
b. pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh
dokter spesialis dan subspesialis; c.
tindakan medis spesialistik baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis;
d. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
e. pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan
indikasi medis; f.
rehabilitasi medis; g.
pelayanan darah; h.
pelayanan kedokteran forensik klinik; i.
pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan;
j. perawatan inap non intensif; dan
k. perawatan inap di ruang intensif.
B. Klasifikasi Rumah Sakit
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit. Klasifikasi Rumah Sakit Umum
diantaranya: 1.
Rumah Sakit Umum kelas A
Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 Pelayanan
Medik Spesialis Dasar, 5 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 Pelayanan
Medik Sub Spesialis Permenkes 340, 2010. 2.
Rumah Sakit Umum kelas B Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik, 8 Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 Pelayanan Medik Subspesialis Dasar Permenkes 340, 2010.
3. Rumah Sakit Umum kelas C
Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 Pelayanan
Medik Spesialis Dasar dan 4 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik Permenkes 340, 2010.
4. Rumah Sakit Umum kelas D
Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 Pelayanan
Medik Spesialis Dasar Permenkes 340, 2010.
C. Indonesian-Case Based Groups INA-CBGs di Rumah Sakit
1. Pengertian CBGs Case Based Group
Case Base Groups CBGs yaitu cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosis-diagnosis atau kasus-
kasus yang relatif sama. Sistem pembayaran pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan mutu, pemerataan dan
jangkauan dalam pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu unsur pembiayaan pasien berbasis kasus campuran, merupakan
suatu cara meningkatkan standar pelayanan kesehatan rumah sakit. Centre for Casemix RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang, 2014 2.
Pengertian INA-CBGs Indonesian-Case Based Group
Berdasarkan informasi dari Center for Casemix RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang bagian Instalasi Rekam
Medis menyatakan Sistem Casemix INA-CBGs adalah suatu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang dirancang
untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif homogen dalam hal sumber daya yang digunakan dan berisikan pasien-pasien
dengan karakteristik klinik yang sejenis George Palmer, Beth Reid.
Rumah Sakit
akan mendapatkan
pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan oleh untuk suatu
kelompok diagnosis.
Pengklasifikasian setiap
tahapan pelayanan kesehatan sejenis kedalam kelompok yang
mempunyai arti relatif sama. Setiap pasien yang dirawat di sebuah RS diklasifikasikan ke dalam kelompok yang sejenis
dengan gejala klinis yang sama serta biaya perawatan yang relatif sama.
3. Manfaat INA-CBGs
Manfaat yang dapat kita peroleh dari penerapan kebijakan program Casemix INA-CBGs secara umum berupa manfaat
medis dan manfaat ekonomi. Dari segi medis, para klinisi dapat mengembangkan perawatan pasien secara komprehensif, tetapi
langsung kepada penanganan penyakit yang diderita oleh pasien. Secara ekonomi, dalam hal ini keuangan costing kita
jadi lebih efisien dan efektif dalam penganggaran biaya kesehatan.Sarana pelayanan kesehatan akan mengitung dengan
cermat dan teliti dalam penganggaranya.
a. Manfaat Bagi Pasien
i. Adanya kepastian dalam pelayanan dengan prioritas
pengobatan berdasarkan derajat keparahan ii.
Dengan adanya batasan pada lama rawat length of stay pasien mendapatkan perhatian lebih dalam
tindakan medis dari para petugas rumah sakit, karena berapapun lama rawat yang dilakukan biayanya sudah
ditentukan. iii.
Pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.
iv. Mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis
yang berlebihan oleh tenaga medis sehingga mengurangi resiko yang dihadapi pasien.
b. Manfaat Bagi Rumah Sakit