2. Sasaran Program JKN
Kepahaman para pelaksana terhadap tujuansasaran dari program JKN juga menjadi salah satu penentu berjalannya program
dengan baik dan tepat sasaran. Berikut kutipan wawancara dengan pihak rumah sakit terkait pemahaman informan mengenai
kepesertaan program JKN: “…pokoknya yang otomatis itu ASKES, TNIPolri,
Jamkesmas, yang PBI itu, sama Jamsostek, tapi untuk yang PJK Pemeliharaan Jaminan Kesehatan aja. Trus, paling nanti, yang
udah banyak sekarang ini BPJS Mandiri, jadi yang gak masuk Jamkesmas, TNIPolri,
Jamsostek ya itu masuknya disitu.” RS-1
“… seluruh masyarakat Indonesia, karena kalau BPJS itu sendiri punya visi semesta 2019 yang maksudnya seluruh
masyarakat Indonesia sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan, …”
RS-2
“...seluruh masyarakat nanti di tahun 2019, saat ini hanya
ASKES, Jamkesmas, Polri, TNI…” RS-3
Dari kutipan hasil wawancara mengenai kepesertaan, peneliti berkesimpulan bahwa semua informan menyatakan sasaran dari
program JKN adalah seluruh rakyat Indonesia, namun 2 dari 3 informan RS-1 dan RS-3 yang ditanya memberikan respon yang
sama yaitu menjawab yang menjadi sasarannya secara lebih terperinci yakni, masyarakat yang menjadi peserta secara langsung
adalah peserta ASKES, Jamkesmas, PolriTNI, dan Jamsostek.
Dengan demikian informan yang memberikan informasi paham secara umum akan sasaran dari program ini, namun masih kurang
paham mengenai pentahapan kepesertaan. Selanjutnya, permasalahan kepesertaan lebih banyak timbul
dari peserta-peserta baru pengguna program JKN, terutama untuk banyak dari peserta JKN yang belum paham penggunaan kartu,
serta banyak juga yang tidak mengerti alur pelayanan menggunakan kartu.
Berikut kutipan hasil wawancara mengenai permasalahan pada aspek kepesertaan di rumah sakit:
“…peserta yang bawa kartu BPJS tapi kartunya gak aktif
jadi gak bisa diproses…” RS – 2
“Masalah peserta yang sering ketolak karena gak ada rujukan, kartunya gak bisa diakses ke sistem, itu mereka harus
balik lagi ke BPJS yang jauh.” RS – 3
Permasalah diatas jika disimpulkan banyak terjadi pada peserta Non-PBI peserta mandiri, lebih kepada sistem yang masih
memiliki kendala pada data kepesertaan secara nasionalnya, jika seorang peserta mendaftarkan dirinya sebagai peserta mandiri, dan
telah diterima datanya dan telah menyelesaikan tahapan registrasi maka BPJS akan mengeluarkan kartu kepesertaan yang dapat
digunakan pada fasilitas kesehatan yang telah ditentukan oleh BPJS sesuai dengan domisili peserta tersebut. Hal ini terjadi karena
sistem yang terkadang tidak men-support pelaksanaan di lapangan.
5.3.2. Sumber Daya