penyakit pasien, yang nanti berguna untuk pemberkasan klaim tagihan kepada BPJS. Namun sejalan dengan hal tersebut masih
ada masalah yang terjadi seperti yang diutarakan oleh Koordinator Jaminan di RSU Kota Tangerang Selatan yang telah dikutip oleh
peneliti sebagai berikut: “…ada masalahnya itu sistemnya, dari kan,, dulu kan
namanya kalau di ASKES cetak SJP surat jaminan pelayanan, sekarang namanya SEP Surat Eligibilitas Pelayanan kadang
sistemnya sering banget error, suka gak connect, bingung saya
itu…” RS – 1
Dari hasil wawancara diatas, sistem informasi teknologi yang dibuat secara nasional oleh pemerintah masih kurang mendukung,
seperti sering terjadi error dan tidak bisa meng-input data pada saat melakukan entry data pasien untuk pemberkasan klaim secara
online. Hal ini memperlambat pekerjaan tim Jaminan di RSU Kota Tangerang Selatan yang menyebabkan terlambatnya pemberkasan
klaim serta pengajuan klaim ke BPJS.
5.3.5. Sikap Para Pelaksana
Sikap para pelaksana dipengaruhi oleh pendangannya terhadap suatu kebijakan dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap
kepentingan-kepentingan organisasinya dan kepentingan-kepentingan pribadinya.
Untuk melihat sikap para pelaksana, peneliti melakukan wawancaran mengenai pandangan mereka mengenai program JKN,
dari sikap ini nanti akan menggambarkan kinerja program JKN. “…udah ada progress gitu, lebih.. maksudnya lebih apa ya..
udah lebih baik lah, …dulu pas Jamkesmas pernah telat 3 bulan, nah kalau sekarang mah bagus ya
kata saya…” RS – 1
…kalau menurut saya ya. udah ada progress sedikit, mereka itu
ditargetinnya…” RS – 1
… kalau menurut saya sendiri ya.. eeee… itu.. terlalu terburu-
buru...” RS – 1
“Saya sih mendukung sekali, bagus programnya…, kalau dilihat dari cita-cita, targetnya gitu bagus sih sebenarnya, Cuma
karena masih baru aja kan, jadi kesannya masih berantakan…” RS – 2
“baik ya, programnya cukup mudah dan lebih jelas karena peraturannya sangat banyak. saya rasa mendingan JKN, gak telat
klaimnya, lebih cepat…” RS – 3
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa RSU memiliki pandangan yang sama terhadap program JKN, seperti
hampir semua informan memberikan respon positif terhadap program dan menganggap program ini baik dan lebih memiliki peraturan yang
jelas sehingga akan sulit melakukan kecurangan. Hampir semua informan juga menyatakan program JKN ini lebih baik dari pada
program sebelumnya Jamkesmas.
5.3.6. Lingkungan
Program JKN merupakan amanat undang-undang yang bersifat mandatory, dimana sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan
Pancasila yang menyatakan bahwa “kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sejalan dengan hal tersebut, UU No. 40 tahun 2004
tersebut memberikan amanat kepada negara untuk membuat sebuah sistem kesehatan yang menjamin seluruh masyarakat Indonesia.
Namun bertepatan pada peluncurannya yang jatuh pada tahun politik, yaitu pada tahun 2014 juga merupakan pesta demokrasi rakyat
Indonesia, yaitu Pemilihan Umum. Berikut kutipan hasil wawancara dari paparan informan terkait
dukungan eksternal terhadap program JKN: “pemerintah disini ya sangat mendukung,eee..sering ada rapat
koordinasi juga…” RS – 1
“…kalau saya rasa, kalau dilihat-lihat dari masyarakat
animonya sih baik…” RS – 2
“wah, bingung saya, tapi gak ngaruh juga kali ya, tapi bisa jadi karena mau Pemilu ya…, masyarakat juga aktif nanya ke pendaftaran
tempat daftar BPJS dimana, kita kasih tau…” RS – 3
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa 2 dari 3 informan menyatakan dukungan dari masyarakat terhadap program
cukup baik, terlihat banyaknya pasien-pasien baru yang mendaftar serta berobat di RSU Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan
program JKN selain itu juga salah satu informan menyatakan
pemerintah daerah juga sering melakukan rapat koordinasi untuk program JKN sendiri, hal ini membuktikan pemerintah daerah juga
menganggap program ini merupakan program yang penting dan harus terselenggara baik.
Selain itu peneliti juga akan mengaitkan, terselenggaranya program JKN di RSU Kota Tangerang Selatan jauh dari hiruk pikuk
pemberitaan yang beredar di media massa. Hal ini salah satu penyebabnya adalah pemerintah kota yang merupakan atasan dari
SKPD RSU Kota Tangerang Selatan, telah melakukan penganggaran terhadap rumah sakit untuk kegiatan operasional serta untuk obat dan
alat kesehatan. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung penyelenggaraan program JKN di RSU Kota Tangerang Selatan dapat
berjalan tanpa rumah sakit merasakan ketidak adilan yang dirasakan rumah sakit-rumah sakit lain yang mengelola dana kesehatannya
sendiri.
5.4. Implementasi Kebijakan JKN Berupa Pelayanan Rumah Sakit
Berdasarkan 6 Aspek Penyelenggaraan JKN
Ada 6 aspek yang harus diperhatikan pada pelaksanaan program JKN agar terselenggaranya prestasi kinerja terhadap pelayanan yang prima dan
sesuai sasaran. Keenam aspek itu adalah: 1 Aspek RegulasiPeraturan Perundangan; 2 Aspek Kepesertaan; 3 Aspek Keuangan; 4 Aspek
Pelayanan Kesehatan; 5 Aspek Manfaat dan Iuran; dan 6 Aspek