5.3.2. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Aspek penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang lain adalah SDM pelaksana di Rumah Sakit yang terdiri dari tenaga
medis dan non-medis. Untuk kecukupan tenaga medis, dapat dilihat pada tabel dibawah, dan terlihat angka kecukupan untuk
pelayanan medis di rumah sakit cukup terlaksana dengan baik dengan jumlah tenaga medis yang cukup memenuhi kebutuhan di
rumah sakit. Berikut data tenaga medis di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013 yang terdiri dari pegawai tetap PNS dan
pengawai tidak tetap.
Tabel 5.3. Tenaga Medis RSU Kota Tangerang Selatan
tahun 2013
No. Tenaga Medis
Total orang
1 Dokter Spesialis
25 2
Dokter Umum 33
3 Dokter Gigi
2 4
Perawat 211
5 Perawat Gigi
1
Sumber:Profil RSU Kota Tangerang Selatan, 2013
Dari jumlah tenaga medis diatas, RSU Kota Tangerang Selatan sudah mampu menjalankan fungsinya sebagaimana
mestinya.
Pada kenyataan dari hasil observasi yang peneliti lakukan, terdapat 7 orang pada bagian Jaminan di RSU Kota Tangerang
Selatan yang bertugas untuk melakukan pemberkasan klaim serta entry data ke sistem INA-CBGs. Untuk verfikator BPJS yang
ditempatkan di RSU Kota Tangerang Selatan berjumlah 1 orang. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara peneliti mengenai
kecukupan tenaga non-medis di RSU Kota Tangerang Selatan mengemukan beberapa pernyataan yang dikutip sebagai berikut:
“SDMnya, kalau dari segi pemberkasan kayanya cukup, tapi kalau bagian entry data itu yang kurang, entry data ke sistem.”
RS – 1
“Kalau dari intern RSnya sih saya kurang tau, karena kan beda tim ya, kalau kita BPJS sendiri cukup, kalau rumah sakit ya
dia timnya sendiri.” RS – 2
“kalau SDM di Jaminan, sudah banyak ya, mungkin dokter
kita yang shiftnya ganti, tapi tidak masalah sudah diatur…” RS – 3
Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa 2 dari 3 informan merasa masih kekurangan SDM dalam bidangnya
karena merasakan kesulitan langsung dalam penyelenggaraan kegiatan di rumah sakit, namun satu informan yang posisi
jabatannya lebih tinggi menyatakan SDM yang ada sudah cukup memadai, dan kalaupun terdapat masalah kekurangan SDM hanya
bermasalah pada shift dokter jaga maupun dokter yang praktik.
Untuk permasalahan pada penyelenggaran program JKN ini terlihat dari kurangnya orang untuk melakukan kegiatan
pengadministrasian, sesuai juga dengan paparan dari verifikator BPJS yang pernyataan berhasil dikutip oleh peneliti sebagai
berikut: …orang BPJSnya sendiri yanga kurang orang juga, karena
peserta kan membludak yang bagian pendaftaran kesulitan juga karena kurang orang, sedangkan bagian kepesertaannya itu cuma
sedikit,.. RS – 2
Selanjutnya hasil observasi dari peneliti membuktikan pada bidang administrasi pendaftaran pasien dengan kartu JKN hanya
dilayani oleh 2 orang dan tidak ada orang BPJS langsung yang berada disana. Melihat hal lain juga, jumlah peserta JKN yang
meningkat terus dari setiap bulannya. Berikut tabel data kunjungan pasien pengguna program JKN pada bulan Januari dan Februari
2014 yang peneliti peroleh dari tim Jaminan di RSU Kota Tangerang Selatan:
Tabel 5.4.
Jumlah Kunjungan Pasien JKN di RSU Kota Tangeran Selatan tahun 2014
Jenis Kepesertaan Jumlah Kunjungan
tahun 2014 Januari
Februari
BPJS 1068
1238
Sumber: Rekapitulasi Kunjungan RSU Tangerang Selatan 2014
Dari tabel jumlah kunjungan pasien JKN dan hasil wawancara tersebut, jika disimpulkan dapat dirata-ratakan perhari
pasien yang berobat ke RSU Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan kartu BPJS bisa mencapai 40-50 peserta setiap
harinya dan akan terus bertambah seiring animo masyarakat terhadap program ini, pasien-pasien tersebut sering menumpuk
pada jam-jam padat pelayanan, seperti hasil observasi peneliti jam padat pelayanan yaitu pada pukul 09.00
–11.00 WIB, sedangkan pembukaan pendaftaran untuk peserta dengan menggunakan
Jaminan BPJS dari pukul 07.30 - 11.00 WIB. Estimasi peneliti untuk melayani 1 orang dalam 1 kali kunjungan adalah kurang
lebih 5-8 menit tergantung kemudahan dalam pendataan dan pendaftaran pasien, belum lagi jika ada pasien yang sangat sering
memerlukan informasi lebih mengenai alur pelayanan yang akan mereka peroleh selanjutnya. Terlihat kesulitan dari bagian
administrasi yang hanya berjumlah 2 orang dalam melayani pasien dengan bermacam kendala, seperti surat rujukan dan keterangan
lainnya yang tidak lengkap dan memerlukan waktu untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
2. Sumber Daya Finansial