Aspek RegulasiPeraturan Perundangan Implementasi Kebijakan JKN Berupa Pelayanan Rumah Sakit

Kelembagaan dan Organisasi. Berikut paparan untuk setiap aspek dari sudut pandang pelayanan di rumah sakit.

5.4.1. Aspek RegulasiPeraturan Perundangan

Penyelenggaraan jaminan sosial, termasuk di dalamnya jaminan kesehatan, harus didasarkan suatu Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya karena merupakan kebijakan top-downv dan penyelenggaraan program JKN di RSU Kota Tangerang Selatan sudah sesuai dengan aturan yang diundangkan oleh Pemerintah Pusat. Dasar peraturan perundang-undangan tersebut diperlukan sebagai dasar hukum dipenuhinya hak dan kewajiban publik, yaitu dalam pemberiaan manfaat benefit kepada publik yang menjadi peserta. Penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia secara konstitusional diatur dalam Pasal 28 H dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian implementasinya didasarkan pada dua undang-undang yaitu a Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional UU SJSN, dan b Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS. Undang- Undang No 402004 mengatur programnya, yang secara berkala dapat direvisi untuk memperbaiki atau menambah program, seperti halnya Pemerintah memiliki UU Rencana Pembangunan Jangka MenengahPanjang. Sedangkan UU 242011 mengatur badan penyelenggaranya yang bertugas melaksanakan program-program yang telah diatur dalam UU SJSN, sebagaimana pengaturan Pemerintahan yang harus menjalankan program-program yang telah dirumuskan dalam UU RPJP. Agar jaminan sosial, khususnya jaminan kesehatan, dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam dua Undang-Undang tersebut, maka perlu disusun peraturan pelaksanaannya. Peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah dan Praturan Presiden menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan pekerja, pemberi kerja, Pemerintah, BPJS, fasilitas kesehatan, dan lain-lain guna mengetahui hak dan kewajibannya. Peraturan pelaksanaan juga merupakan acuan di dalam melakukan evaluasi pencapaian dan kualitas pencapaian jaminan sosial dalam hal ini jaminan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diuraikan peraturan yang perlu segera disusun agar jaminan kesehatan dapat diselenggarakan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penyelenggaraan program JKN dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah, berikut peraturan- peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah pusat sebagai acuan pelaksanaan di lapangan: a. Peraturan Presiden No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. b. Peraturan Presiden No. 107 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. c. Peraturan Presiden No. 108 tahun 2013 tentang Bentuk Dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial. d. Peraturan Presiden No. 109 tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial. e. Peraturan Presiden No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Selain peraturan dari pemerintah pusat diatas, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 4 tahun 2013 tentang Sistem Kesehatan Kota SKK, dimana didalamnya mengatur juga mekanisme penyelenggaraan Jaminan Pelayanan Kesehatan dan peraturan untuk pelaksanaan program-program penjaminan lainnya. Pada pemaparan poin-poin diatas, penyelenggaraan program JKN haruslah berdasarkan peraturan yang berlaku tersebut dan sudah berjalan dengan baik di RSU Kota Tangerang Selatan. Sehingga ketika rumah sakit ingin membuat peraturan rumah sakit haruslah merupakan turunan peraturan-peraturan pemerintah diatas.

5.4.2. Aspek Kepesertaan