G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.
2. terdapat pengaruh level kognitif siswa terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.
3. terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan level kognitif terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Hidayatul Umam Cinere yang beralamat di Jl. Masjid I, Cinere
– Depok.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20132014 pada bulan November 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan uji coba penerapan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS terhadap kemampuan berpikir analitis
matematis berdasarkan level kognitif siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment, yaitu keadaan dimana peneliti tidak memungkinkan
untuk mengontrol variabel dengan penuh.
1
Dalam penelitian ini kelas eksperimen yang dalam prosesnya menerapkan metode pembelajaran thinking aloud pair problem
solving TAPPS, sedangkan pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran ekspositori konvensional.
Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian randomized subject posttest only control group design. Desain eksperimen ini memiliki dua
kelompok, dimana kelompok pertama kelas eksperimen yang mendapat perlakuan berupa proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode thinking aloud
pair problem solving. Sedangkan kelompok kedua kelas kontrol dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode konvensional.
1
Kasiram, Metodologi Penelitian, Malang: UIN- Malang Press, 2008, h. 213
Berikut adalah tabel dengan rancangan penelitian randomized subject posttest only control group design.
2
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan
Posttest R
X Y
R K
- Y
Keterangan:
R = Pemilihan kelas secara random
E = Kelas eksperimen K =
Kelas kontrol X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen metode pembelajaran
thinking aloud pair problem solving Y
= Tes akhir
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyeksubyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
3
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
4
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Hidayatul Umam Cinere tahun ajaran 20132014. Adapun sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kelas VIII-1 dan VIII-3. Jumlah kelas VIII MTs Hidayatul Umam sebanyak 6 kelas paralel.
Penempatan siswa VIII MTs Hidayatul Umam dilakukan secara merata dalam hal
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 185
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Cv Alfabeta, 2009, h. 117.
4
Ibid.,h. 118.
kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen.
Teknik pemilihan sampel menggunakan Cluster Random Sampling, maksudnya sampel yang diambil dalam bentuk kelompok bukan individu.
5
Mengambil dua kelas secara acak dari 6 kelas yang memilki karakteristik yang sama. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan
metode thinking aloud pair problem solving berasal dari kelas VIII-1 sebanyak 37 orang dan yang menjadi kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional berasal dari kelas VIII-3 sebanyak 30 orang.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil penilaian kedua kelompok sampel dengan pemberian tes kemampuan berpikir analitis matematis yang sama, yang dilakukan
pada akhir pokok bahasan materi yang telah dipelajari. Tes tersebut diberikan kepada kedua kelompok yang diberi pengajaran berbeda. Kelas eksperimen dengan metode
thinking aloud pair problem solving TAPPS dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data
tersebut sebagai berikut:
1. Variabel yang Diteliti
Variabel bebas : Metode pembelajaran Thinking aloud pair problem solving
Variabel terikat : Kemampuan berpikir analitis matematis siswa
Variabel moderator : Level kognitif siswa
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir analitis matematis. Tes ini diberikan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir analitis
matematis. Tes kemampuan berpikir analitis matematis diberikan kepada siswa untuk
5
Farouk Muhammad dan H. Djaali, Metodologi Penelitian Sosial , Jakarta: PTIK Press Restu Agung, 2005, h. 47-48