matematika siswa lebih tinggi yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran reciprocal teaching daripada yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
30
Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan Ruzyta Nur dengan judul “Pembelajaran Matematika Melalui Metode Thinking Aloud Pair
Problem Solving TAPPS dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Tipe Soal Analisis.” Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam tipe
soal analisis lebih meningkat yang diajarkan dengan menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS daripada yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional.
31
F. Kerangka Berpikir
Matematika adalah pelajaran yang diajarkan setiap jenjang pendidikan. Ini berarti matematika sangat penting kedudukannya dalam pembelajaran di
sekolah. Pembelajaran sekarang ini yang lebih berorientasi pada tujuan jangka pendek yang hanya mengembangkan kemampuan dasar dengan pertanyaan
tingkat rendah dan soal-soal rutin. Sehingga membuat kemampuan berpikir analitis siswa tidak berkembang.
Kemampuan berpikir analitis matematis adalah kemampuan dalam menguraikan permasalahan matematis menjadi bagian-bagian sub masalah yang
lebih kecil yang saling terkait untuk diselesaikan secara parsial dan keseluruhan. Permasalahan matematis adalah suatu permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
secara langsung yang hanya sekedar memindahkan informasi, tetapi terlebih dahulu mendata informasi yang terdapat dalam masalah tersebut. Adapun
indikator dari kemampuan berpikir analitis matematis adalah: menguraikan masalah menjdi sub masalah, menghubungkan antara sub masalah matematis yang
30
Supardi, “Meningkatkan Kemampuan Analisis Matematika Siswa Melalui Reciprocal Teaching”, Tesis pada Pendidikan Matematika UPI Bandung, Bandung, 2009, h. 2, tidak
dipublikasikan
31
Ruzyta Nur H, “Pembelajaran Matematika Melalui Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS da
lam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Tipe Soal Analisis”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UPI Bandung, Bndung, 2010, h. 20, Tidak dipublikasikan
diketahui, menyelesaikan masalah matematis berdasarkan sub masalah yang diperoleh.
Kemampuan analitis merupakan kemampuan yang membutuhkan kemampuan level kognitif siswa tingkat atas. Siswa untuk dapat berpikir analitis
terlebih dahulu harus mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Level kognitif dalam penelitian ini adalah tingkatan pengetahuan siswa
berdasarkan kemampuan materi prasyarat yang dikategorikan menjadi 3 yaitu knowledge, interpretation, problem solving dan evaluation
.
Berdasarkan penjelasan tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis matematis siswa perlu diterapkan metode pembelajaran yang
dapat membuat kemampuan berpikir analitis matematis siswa dapat berkembang pada tiap kelompok level kognitif siswa didalam kelas sehingga mencapai hasil
yang maksimal. Metode thinking aloud pair problem solving TAPPS merupakan metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa secara berpasangan yang tiap
siswa mempunyai peran dan tugas masing-masing yaitu sebagai problem solver untuk mengungkapkan setiap langkah penyelesaian dari masalah yang
diselesaikannya kepada listener dan sebagai listener mendengarkan setiap langkah penyelesaian yang disampaikan oleh problem solver serta berhak mengarahkan
jawaban jika menemukan kesalahan. Dengan menggunakan metode TAPPS ini diharapkan siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran
matematika karena siswa merasa lebih menyenangkan dan tidak monoton dalam suasana belajar matematika dan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
analitis matematis siswa dalam pembelajaran matematika berdasarkan level kognitif siswa. Sehingga, dengan penggunaan metode Thinking aloud Pair
Problem Solving TAPPS sebagai salah satu metode pembelajaran diduga bisa meningkatkan kemampuan berpikir analitis matematis siswa berdasarkan level
kognitif siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.
2. terdapat pengaruh level kognitif siswa terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.
3. terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan level kognitif terhadap kemampuan berpikir analitis matematis siswa.