Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Level Kognitif Eksperimen
Kontrol Rendah
202,27 124,69
Sedang
239,16 206,63
Keseluruhan 220,21
149,27
Secara visual perbandingan sebaran data antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1 :
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Kemampuan Berpikir Analitis Matematis
Pada gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa secara keseluruhan siswa kelas eksperimen memperoleh hasil tes yang lebih baik dibandingkan dengan siswa
kelas kontrol. Secara visual terlihat kurva yang mewakili nilai perolehan kelas eksperimen selalu berada di atas kurva yang mewakili perolehan kelas kontrol.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
30 38
46 54
62 70
78 86
94 Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Fr ek
u ensi
Langkah selanjutnya adalah melihat perbandingan hasil perolehan siswa jika ditinjau dari level kognitif masing-masing kelompoknya dan mengabaikan
kelas, yakni siswa level kognitif rendah dan siswa level kognitif sedang.
6. Perbandingan Siswa Kemampuan Kognitif Rendah dengan Siswa
Kemampuan Kognitif Sedang
Jika ditinjau dari level kognitifnya dengan mengabaikan kelas asal siswa maka kita akan memperoleh dua kelompok berbeda, yakni kelompok siswa
level kognitif rendah dengan kelompok siswa level kognitif sedang. Dari tabel 4.1 dapat kita lihat nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis matematis siswa level
kognitif rendah sebesar 161,54 dengan simpangan baku 62,17 dan nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis matematis siswa level kognitif sedang sebesar
228,32 dengan simpangan baku 42,27. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa nilai yang diperoleh
siswa level kognitif rendah lebih variatif dibandingkan nilai yang diperoleh siswa level kognitif sedang. Sedangkan jika ditinjau dari nilai rata-rata kemampuan
berpikir analitis matematis dapat dikatakan bahwa siswa level kognitif sedang memiliki kemampuan berpikir analitis matematis yang lebih baik dibandingkan
siswa level kognitif rendah dengan selisih nilai rata-rata sebesar 66,78. Hal ini sejalan dengan hasil temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa siswa dengan
level kognitif lebih tinggi akan memiliki kemampuan berpikir analitis matematis yang lebih baik.
7. Nilai Rata-rata Keseluruhan
Pada tabel 4.1 dapat kita lihat nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis matematis siswa dari penelitian ini adalah sebesar 188,45. Jika kita tinjau
berdasarkan kelas maka diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata keseluruhan, sedangkan nilai rata-rata
siswa kelas kontrol lebih rendah dari nilai rata-rata keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang belajar dengan metode thinking aloud pair
problem solving TAPPS memiliki skor kemampuan berpikir analitis matematis